SAMARINDA, UINSI NEWS,-Upaya menyiapkan generasi muda yang tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga menciptakan perubahan besar, mengemuka dalam webinar bertajuk “FROM LEADER TO FOUNDER: Literasi Kepemimpinan Berjiwa Entrepreneur” yang digelar Kamis (4/12/2025). Kegiatan yang berlangsung melalui Virtual Meeting ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.
Acara dibuka oleh Dr. Badrut Tamam, M.Pd.I, Kapala Pusat Literasi dan Media Digital sekaligus Dosen UINSI Samarinda, yang menekankan pentingnya pemuda untuk mengembangkan literasi kepemimpinan sejak dini. Menurutnya, dunia hari ini membutuhkan lebih banyak pemimpin yang bukan hanya pandai mengelola, tetapi juga berani mendirikan sesuatu yang baru—baik gagasan, karya, maupun solusi.
“Fenomena hari ini menunjukkan bahwa pemuda bukan lagi sekadar pengikut, melainkan penentu arah. Bukan lagi sekadar penonton, melainkan pencipta lapangan permainan. Lihatlah bagaimana banyak anak muda mampu membangun bisnis sejak di bangku sekolah, menginisiasi gerakan sosial, menciptakan inovasi teknologi, dan menjadi suara perubahan bagi lingkungannya. Namun, di saat yang sama, tak sedikit pula yang terjebak pada arus instan: ketergantungan pada kenyamanan, budaya viral yang menipu, hingga berbagai distraksi yang mengurangi fokus dan kemampuan untuk berkembang,” tuturnya.
Masih menurutnya inilah mengapa literasi kepemimpinan berjiwa entrepreneur menjadi sangat penting. Karena menjadi pemimpin hari ini tidak cukup hanya bisa mengarahkan orang lain—pemimpin masa kini harus mampu melahirkan gagasan, membangun sistem, menciptakan solusi, dan melihat peluang di tengah masalah. Seorang founder bukan hanya pemilik ide, tetapi pemilik mentalitas: mentalitas yang tahan banting, berani mengambil risiko, mampu bangkit dari kegagalan, dan terus mencari cara baru untuk memberi dampak.
Pembicara utama, Ambo Tang, pemuda berprestasi asal Samarinda sekaligus praktisi muda entrepreneur pemilik percetakan Bernama Kang Cetak di bilangan Samarinda Seberang hadir menyampaikan materi yang dipadati gagasan tentang model kepemimpinan masa depan.
Dalam paparannya, Ambo menegaskan bahwa esensi kepemimpinan bukan soal transaksi, melainkan soal manusia. “Seorang pemimpin tidak bekerja berorientasi pada hitungan untung-rugi, tetapi bagaimana menggerakkan, merawat, dan memberdayakan manusia,” ujarnya.
Ia juga mengajak peserta untuk mengevaluasi pola pikir masing-masing, apakah termasuk fixed mindset atau growth mindset. Menurutnya, pemimpin hanya akan tumbuh ketika mampu membuka diri pada pembelajaran dan perubahan. “Pemuda hari ini harus menentukan posisinya. Mau menjadi pribadi yang statis atau pribadi yang terus belajar,” katanya.
Lebih jauh, Ambo merinci sejumlah karakter yang harus dimiliki pemimpin berjiwa entrepreneur. Di antaranya percaya diri, komunikatif, kritis—yang ia sebut dengan istilah ‘krino’—pantang menyerah, serta bertanggung jawab. Dua prinsip penting lainnya, kata Ambo, adalah keseimbangan dan keberlanjutan dalam menjalankan ide dan visi.
Webinar ini memberikan pengalaman belajar eksklusif bagi peserta, terutama yang tengah menyiapkan diri memasuki dunia kepemimpinan dan entrepreneur. Panitia juga menyediakan e-sertifikat, selain wawasan aplikatif dan strategi praktis yang dibagikan narasumber.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah penguatan kapasitas pemuda Kaltim agar tidak hanya menjadi penonton perubahan, melainkan pencipta perubahan itu sendiri.#






