SAMARINDA, IAINNEWS,-Perpustakaan adalah jantung bagi sebuah perguruan tinggi. Melalui perpustakaan yang lengkap dan manajemen yang tepat sebuah perguruan tinggi mampu mengembangkan sayapnya hingga mencapai visi misi suci lembaga sebagaimana diinginkan.
“Tidak ada perguruan tinggi yang besar di dunia ini yang tidak memiliki perpustakaan yang bagus. Jadi perpustakaan adalah jantung perguruan tinggi, infrastruktur yang paling vital yang harus ada dalam sebuah lembaga perguruan tinggi dan harus memiliki sarana prasarana yang baik. Jika kita melihat perpustakaan maju di belahan dunia baik itu di eropa maupun timur tengah, perpustakaan merupakan pusat perhatian utama yang harus dikembangkan,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA saat meresmikan Gedung Perpustakaan dan Laboratorium terpadu IAIN Samarinda, Kamis pagi (2/3/2017).
Perpustakaan dan laboratorium terpadu IAIN Samarinda merupakan gedung yang dibangun dengan menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Berbagai fasilitas pendidikan disiapkan untuk melayani kebutuhan pendidikan mahasiswa IAIN Samarinda.
Dalam sambutannya Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA menyampaikan di era digital seperti saat ini, Digital Library menjadi penting bagi sebuah perpustakaan kampus.Hal ini merupakan tantangan bagi perpustakaan untuk lebih terbuka dalam hal pelayanan digital library pada mahasiswa dan masyarakat umum. Perpustakaan kini tak lagi hanya bangga dengan banyaknya tumpukan koleksi di raknya. Karena perilaku pencarian informasi pemakai yang dilayani juga mengalami perubahan seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Perpustakaan seharusnya tetap eksis sesuai dengan kemajuan teknologi.
“Agar perpustakaan bisa memberikan pelayanan primanya dan lebih berkembang maka salah satu caranya adalah dengan membangun perpustakaan digital atau e-library, dan jika perpustakaan kampus anda mengunakan digital library maka akan terlihat semakin professional,” ujar Dirjen Pendis Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.
Pada kesempatan peresmian ini di hadapan ribuan civitas akademika IAIN Samarinda Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA menegaskan bahwa perguruan tinggi Islam tidak boleh terdiskoneksi dan terisolasi dari masyarakat, industri dan pemerintah. Untuk itu perguruan tinggi Islam harus memiliki relevansi atas hal itu.
Bahkan menurutnya, perguruan tinggi Islam, STAIN, IAIN dan UIN jangan hanya menjadi pusat peradaban pembangunan manusia dan penelitian semata, melainkan harus menyediakan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kondisi dan dinamika yang berkembang.
Dalam kesempatan yang sama juga dilaunching Awang Faroek Ishak Corner yang berada di lantai utama gedung perpustakaan. Menurut Rektor IAIN Samarinda Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd keberadaan Awang Faroek Corner (AFC) akan menambah nuansa perpustakaan menjadi lebih nyaman untuk belajar. Apalagi AFC didukung dengan sebuah aplikasi bernama iKaltim yang merupakan aplikasi “digital library” atau perpustakaan digital yang dapat membantu mahasiswa IAIN mengakses informasi dengan mudah dan cepat sehingga belajar menjadi mudah dan lebih menyenangkan.
Hadir mewakili Gubernur Kalimantan Timur pada kesempatan peresmian perpustakaan dan laboratorium terpadu IAIN Samarinda pada kesempatan kali ini adalah Wakil Gubernur Kaltim HM. Mukmin Faisyal.
Dalam sambutannya HM. Mukmin Faisyal berharap perpustakaan dan laboratorium terpadu IAIN Samarinda akan mendatangkan berkah sebanyak-banyaknya bagi pengembangan IAIN menuju lembaga berintegritas sesuai dengan visinya terdepan dalam pengembangan peradaban Islam.#Tamam