Pembukaan PBAK 2019 dilakukan di Auditorium 22 Dzulhijjah Kampus 2 IAIN Samarinda Jalan HAM Rifaddin Loa Janan Ilir Samarinda, Senin 19/08/2019.
Peserta PBAK 2019 akan diajak untuk mengenali lebih dalam lagi tentang kampus pilihannya.Mulai pengenalan para pimpinan, Fakultas, Prodi, Organisasi kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa, hingga sistem pembelajaran yang akan mereka jalani saat aktif mengikuti perkuliahan nanti.
Dr. Syeh Hawib Hamzah, M.Pd.I selaku ketua panitia PBAK dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari PBAK adalah mengembangan kecerdasan spritual, emosional, intelektual dan sosial bagi mahasiswa sekaligus penguatan moderasi beragama pada Mahasiswa guna mewujudkan semangat kebangsaan dan sikap cinta tanah air.
“Kami ingin sampaikan bahwa tujuan PBAK ini adalah untuk mengembangkan kecerdasan spritual, emosional, intelektual dan sosial bagi mahasiswa. Lebih dari itu kami berharap setelah PBAK mahasiswa baru ini dapat lebih mengenal kampus tercintanya ini “tutur Dr. Syeh Hawib Hamzah, M. Pd.I
Selaku ketua panitia, dihadapan ribuan peserta PBAK 2019 Dr. Syeh Hawib Hamzah, M.Pd.I menegaskan bahwa dalam kegiatan PBAK ini tidak aka nada yang Namanya kekerasan (violence), penugasan (resitasi) yang berlebihan apalagi tidak masuk akal, tidak mendidik dan segala hal yang jauh dari kemanfaatan. Menganggapi hal itu Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd Rektor IAIN Samarinda dalam sambutannya mengapresisasi kinerja seluruh panitia demi kesiapan pelaksanaan PBAK.
Dalam kesempatan sambutannya, Rektor menyuguhkan beberapa pantun penuh makna. ”Museum Mulawarman di Tenggarong harus kita lestarikan Lembuswana adalah lambang kesultanan Selamat datang mahasiswa baru yang kami banggakan Calon pemimpin umat dan bangsa yang dibanggakan”
Rektor juga berpesan untuk seluruh Mahasiswa Baru 2019 melalui penggalan puisi berikut.
”Empat-lima tahun ke depan, adalah tahun-tahun penentuan Akan menjadi apa dan siapa engkau ke depannya Itu akan tergantung, siapa-siapa yang kau pilih sebagai teman Itu akan tergantung, tulisan-tulisan apa yang kau jadikan bacaan Itu akan tergantung, siapa tokoh yang kau jadikan panutan Itu akan tergantung, aktivitas apa saja yang engkau biasakan Itu akan tergantung, bagaimana menit, jam dan hari-harimu engkau gunakan Itu akan tergantung, seberapa tinggi kau menggantungkan harapan Itu akan tergantung, seberapa keras kerjamu untuk meraih impian Itu akan tergantung, seberapa khusyuk engkau bermohon kepada Tuhan“.#Idris