SAMARINDA, IAIN NEWS,- Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh didapuk sebagai juara umum pada perhelatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) 2017 dengan perolehan medali 6 emas, 3 perak dan 8 perunggu dengan keseluruhan skor 32.
Sebagai tuan rumah UIN Ar Raniry Banda Aceh terbilang sukses menyelenggarakan even dua tahunan di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia.
Berbagai penampilan serta jamuan khusus diberikan pada ribuan mahasiswa PTKI yang bertandang ke kota yang akrab dengan julukan Serambi Makkah ini.
UIN Ar Raniry dari perolehan medali bersaing ketat dengan IAIN Tulungagung dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sebagaimana dikutip dari laman resmi pionir.ar.raniry.ac.id IAIN Tulungagung berhasil memperoleh 6 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sedang UIN Gunung Djati Bandung harus berpuas diri di posisi ke 3 dengan perolehan 3 medali emas, 5 medali perak dan 2 perunggu.
Official serta humas protokol IAIN Samarinda Muhammad Fajri, S.Pd yang hadir di tengah-tengah penyerahan piala sekaligus penutupan PIONIR 2017 di Lapangan sepak bola Ar Raniry Kopelma Darussalam, Jl. Syeikh Abdul Rauf, Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh menyebutkan kontingen IAIN Samarinda harus puas dengan dua medali perak dan dua perunggu.
“Hingga penutupan malam ini IAIN Samarinda harus berpuas diri dengan perolehan dua medali perak dan dua perunggu,” tutur Muhammad Fajri, Ahad (30/4/2017).
Ia menuturkan IAIN Samarinda berhasil di lomba Pop Solo Islami – Individu atas nama Shinta Raudah Amalia juara 2, Pencak Silat Seni kategori Beregu atas nama Ahmad Maliki, Ahmad Basofi dan Misbahuddin juara 2. Musabaqah Tilawatil Qur`An (MTQ) – MTQ Putri atas nama Shinta Raudah Amalia juara 3 dan Kaligrafi atas nama Nor Asiyah juara 3 dan M. Arbal Umam harapan 1 Silat perorangan.
“Dari keseluruhan kontingen PIONIR yang berasal dari 55 lembaga. IAIN Samarinda berada di posisi peringkat ke 18 setingkat di bawah IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa dan setingkat di atas IAIN Salatiga,” terang Muhammad Fajri.
Penutupan PIONIR dilakukan Dirjen Pendis Kamaruddin Amin. Dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Syafriansyah Dirjen Pendis menyampaikan harapannya agar even PIONIR VIII dapat menjadi awal yang baik bagi para peserta untuk mulai menekuni bidang keilmuan, olahraga, seni, dan riset.
Menurutnya, perlombaan tidak semata menang dan kalah. Perlombaan dan pertandingan juga tentang sportivitas, kejujujuran, kebersamaan dan kekeluargaan. Nilai itu penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan. Sebab, kompetisi yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan.#Tamam