SAMARINDA,IAINNEWS,- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) kelola Kelas Internasional (KI) angkatan II. Program kelas internasional merupakan program perkuliahan dengan kurikulum reguler yang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Arab sebagai pengantar pembelajaran dikelas.
Terkait dengan KI, Khojir Dekan FTIK menyampaikan bahwa sebenarnya KI bukan sesuatu yang baru lagi, KI sudah banyak diterapkan dibeberapa perguruan tinngi yang sudah maju. Lebih lanjut Khojir menuturkan terdapat dua model perkuliahan kelas internasional.
Model pertama diterapkan pada FTIK yang dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai guru sekolah berstandar internasional. Model kedua diterapkan pada fakultas selain FTIK yang dimaksudkan untuk memperkuat kompetensi lulusan dengan kemampuan bahasa internasional (Inggris atau Arab) dan pengalaman internasional (international exposure).
Bahrani, Wakil Dekan I FTIK yang juga sebagai penanggungjawab rekrutmen calon mahasiswa Kelas Internasional menyampaikan bahwa penjaringan kelas internasional dilakukan secara ketat. Terdapat tiga tahapan yang harus dilalui yakni tes kecakapan bahasa arab dan inggris serta tes wawancara keislaman.
Menurutnya salah satu kelemahan menonjol dari lulusan sarjana Indonesia adalah kemampuan bahasa Inggris yang minim. Kemampuan bahasa asing yang minim menjadi titik lemah lulusan dalam berkompetisi dengan pekerja asing atau pekerja dari negeri tetangga. Selain kemampuan bahasa lebih lanjut Bahrani juga menyampaikan bahwa pendalaman materi-materi keislaman juga penjadi konsentrasi yang cukup serius. Oleh karenanya para tenanga pengajarnyapun tidak hanya fasih berbahasa asing tetapi juga fasih dalam materi-materi keislaman.
Bahrani menambahkan mahasiswa kelas internasional diharuskan tinggal di Asrama Kampus. Karena disinilah mahasiswa dididik dengan kegiatan keagamaan dan diberi penguatan kemampuan bahasa melalui kegiatan pesantren kampus. Kebiasaan berbahasa Inggris sehari-hari di asrama dan berbahasa Inggris atau Arab akademik di kelas diharapkan mampu memperkuat kemampuan bahasa asing mahasiswa.
Zamroni, Wakil Dekan III FTIK IAIN Samarinda berharap dengan dikelolanya kelas internasional bisa menjadi spirit perjuangan baru bagi lembaga menjawab tantangan kebutuhan zaman akan pendidikan islam yang akhir-akhir ini sedang mengalami naik daun.
Diketahui salasatu program studi di IAIN Samarinda yaitu Pendidikan Agama Islam telah menyelenggarakan pendidikan Kelas Internasional sejak tahun 2016 sebagai jawaban atas kebutuhan guru agama pada sekolah-sekolah berstandar internasional. Am-humas