SAMARINDA IAIN NEWS,- Dewasa ini, berbagai fenomena adanya indoktrinasi gerakan radikalisme tidak hanya pada tataran pemengaruhan melalui sugesti cuci otak (brain wash) tetapi sudah pada sikap kekerasan (terorisme). Gerakan radikalisme dan terorisme ini banyak menyasar lembaga pendidikan untuk menyemai dan menumbuhkan benih-benih radikalisme sebagai amunisi yang suatu saat nanti bisa mereka gunakan untuk menguasai medan politik agar dapat mengganti ideologi bangsa. Untuk itu, IAIN Samarinda melalui Wakil Dekan III FTIK, Dr. Zamroni, M.Pd memberikan pembinaan keagamaan di Ponpes Nabil Husein dengan tema Islam Rahmatan Lil ‘Alamin: Peran Ponpes dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme pada Sabtu (18/11/2017).
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan ponpes Nabil Husein dan seluruh santri dan dosen IAIN Samarinda khususnya FTIK untuk dapat sama-sama menolak berbagai gerakan radikalisme dan terorisme di lembaga pendidikan.
Pembinaan keagamaan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada santri-santri Ponpes Nabil Husein agar tidak mudah terpengaruh dengan berbagai indoktrinasi yang dilakukan oleh berbagai gerakan radikalisme dan segera melaporkan jika ada gerakan radikalisme yang tujuannya ingin mengganti ideologi negara dengan konsep khilafah yang mereka tawarkan yang justru dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Dr. Zamroni, M.Pd mengungkapkan, “Pembinaan keagamaan ini merupakan sebuah ikhtiar untuk dapat menjadikan pondok pesantren agar dapat berperan dalam mencegah dan menolak gerakan radikalisme dan terorisme khususnya di Kalimantan Timur dan Indonesia pada umumnya. Sehingga dengan adanya pembinaan keagamaan ini mampu memberikan pemahaman yang komprehensif kepada santri tentang hakikat Islam Nusantara dan Kebangsaan”, ungkapnya. #Arbain