Terbukti, sehari sebelum Muktamar dibuka, Prof Ilyasin turut menyapa para Muktamirin dari berbagai Provinsi dalam acara ramah-tamah di Auditorium 22 Dzulhijjah Kampus 2 UINSI Samarinda, pada Senin malam (21/2/2022)
Rektor menyebut, Muktamar yang diselenggarakan di UINSI Samarinda sejalan dengan ikhtiar kampus dalam mensosialisasikan masa-masa transisi kampus (dari IAIN menjadi UINSI Samarinda).
“Tentu saja ini berdampak kepada kampus kami, yang baru-baru saja bertransformasi menjadi universitas, ini menjadi momentum sosialisasi kelembagaan,” ujarnya
“Saya yakin ini keberkahan kenapa kemudian Allah Swt memilih Kalimantan Timur dan UINSI sebagai tempat Muktamar, kedatangan bapak ibu di Kalimantan Timur tentu membawa keberkahan bagi Kaltim dan UINSI dalam mempromosikan lembaga ini,” sambungnya
Selain itu, ia juga meyakini organisasi Darud Dakwah Wal Irsyad memiliki komitmen dalam memajukan pendidikan, maka tak ada salahnya jika kedepan UINSI Samarinda bersinergi dalam mengembangkan pendidikan khususnya di Kalimantan Timur
“Apalagi Kalimantan Timur kini sudah dijadikan sebagai calon Ibukota Negara, saya berharap kepada peserta muktamar nantinya dapat terlaksana dengan lancar sesuai target yang telah direncanakan,” terangnya
Menurut informasi yang terhimpun, rencana awal Muktamar akan digelar dari tanggal 22-24 Februari 2022, kini disepakati berubah hanya hanya digelar tanggal 22 Februari 2022 lantaran Pandemi Covid-19.
Sementara itu, diketahui Darud Da’wah Wal Irsyad merupakan organsiasi Islam yang didirikan Andre Gurutta KH Abdurrahman Ambo Dalle pada tahun 1938 dan bergerak pada bidang pendidikan, kini secara Muktamar digelar di luar Sulawesi Selatan.
Ketua Darud Da’wah Wal Irsyad Prof. Andi Syamsu mengatakan Muktamar ini digelar dengan penuh gembira lantaran pertamakalinya diselenggarakan di luar Pulau Sulawesi setelah sebelumnya dilakukan 21 Muktamar.
“Iya kami sangat bangga bisa melakukan Muktamar disini,” katanya selepas acara dibuka, Selasa pagi (22/2/2022)
Ia berharap, agar seluruh Muktamirin nantinya memiliki komitmen bersama dalam mengaktualisasikan nilai-nilai wasathiyah
“Supaya masyarakat yang memiliki pandangan ekstrimis dapat kembali berubah dan tersadarkan kembali,” pungkasnya.(humas/i)