Tampil di TV Islamic Center, Ustadz Bunyamin: Jadilah Muslim yang Mengamalkan Nilai Keislaman

Berita2,291 views

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UINSI Samarinda , H. Bunyamin, Lc., M.Ag, menjadi narasumber pada episode ke-3 siaran program dialog interaktif “Lentera Ilmu” yang bekerja sama dengan TV Islamic Center Kalimantan Timur, Rabu (16/3).

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Bunyamin sebutkan adanya perbedaan antara Islam dengan muslim.
“Islam adalah ajaran risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw. dan bersumber dari Allah Swt. Kemudian, yang memeluk agama Islam itulah yang disebut sebagai muslim.”

“Kita juga perlu memahami, bisa jadi berbeda gambarannya antara Islam dengan muslim. Muslim adalah orang yang memahami akidah Islam, tapi belum tentu semua muslim bisa memakai baju Islam tersebut. Sehingga bisa ada muncul pertanyaan, kok muslim tapi seperti itu ya?” jelas Ustadz Bunyamin.

“Oleh karena itu tema kita pada hari ini adalah “Islam, hidup damai”. Bagaimana kita sebagai muslim dapat mencerminkan dan mengamalkan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ustadz Bunyamin membacakan dan menjelaskan makna dari Q.S. Al-Anfal ayat 24.
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah panggilan Allah dan Rasul. Apabila dia mengajak kamu terhadap apa yang membuat kamu bisa hidup atau apa yang menghidupkan kamu. Ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya. Artinya Allah yang mengendalikan hati manusia. Dan sesungguhnya kepadanya lah kamu akan dikumpulkan.”

“Poin penting yang perlu kita pahami, orang yang beriman tidak cukup hanya sampai menyakini iman tersebut hanya dalam hatinya saja, tapi kita perlu mengamalkan iman itu. Untuk apa mengamalkan iman? Untuk persiapan kita hidup di kehidupan yang sesungguhnya, yaitu akhirat.”

“Dan yakin lah ajakan Allah Swt. dan Rasul saw, yang dibungkus dalam suatu ajaran yg namanya Islam, adalah ajakan untuk hidup yang sesungguhnya.”

Ustadz Bunyamin juga jelaskan nilai kehidupan berdasarkan Q.S. Asy-Syu’ara’ Ayat 88-89. Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa tidak ada satupun harta atau kenalan yang akan berguna pada hari kiamat.

“Ketika kita mati dan menghadap kepada Allah Swt. apa yang kita bawa?” tanya Ustadz Bunyamin.

“Yang terbayang tentu kita mati hanya membawa amal, tidak ada harta atau keluarga yang dapat menolong. Tapi setelah ditelusuri, ternyata amal saja tidak menentukan untuk dapat membawa kita ke surga Allah. Mengapa? Karena bisa jadi amal tersebut tidak terbungkus dengan keikhlasan atau ketulusan. Bisa jadi amal kita terbungkus atau bercampur dengan hal-hal yang bisa meruntuhkan amal kita, misal dengan kesombongan atau keriyaan,” jelasnya.

“Inti yang bisa kita ambil adalah pada waktu kita menghadap Allah Swt. hanya hati yang bersih lah yang akan berguna. Kita masuk surga bukan karena amal, tapi karena datang menghadap Allah membawa hati yang tulus.”

Hati yang salim, hati yang bersih,dijelaskan oleh Ustadz Bunyamin sebagai hati yang bersih dari akidah yang sesat atau rusak, bersih dari akhlak tercela, dan bersih dari kecenderungan untuk berbuat dosa, jikalau manusia tersebut berbuat dosa, dia lekas bertobat.

“Yakinlah Islam mengajarkan kita untuk hidup yang damai. Seorang muslim harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, mematuhi ketentuan-ketentuannya. Begitu juga contoh-contoh yang diberikan dari Rasulullah, apa yang dilarang kita jauhi dan apa yang diperintahkan kita taati.”

Lebih lanjut, Ustadz Bunyamin tegaskan hati yang salim akan membantu kita untuk menyerahkan diri kepada Allah Swt.

“Serahkanlah diri kepada Allah Swt. agar bisa hidup berdamai dan bertetangga karena semua ajaran Allah Swt. untuk kemaslahatan hambanya. Itu harus kita yakini, tidak ada yang Allah perintahkan dan ciptakan untuk sia-sia. Jika kita mentaati ajaran Allah tentu tidak ada kesan “kok muslim begitu yaa?” Tapi kita justru bisa menunjukan “ini loh muslim, ini loh Islam”,” jelasnya.

Diakhir ceramahnya, Ustadz Bunyamin kembali tegaskan pentingnya keselarasan ajaran Islam dengan ajaran yang kita amalkan.

“Gabungan antara akidah dan syariah itulah yang menjadi baju muslim kita. Keselarasan tersebut yang perlu diamalkan untuk dapat hidup damai,” tutupnya.

Dialog interaktif yang ditayangkan secara live melalui siaran youtube Islamic Center ini dapat disaksikan ulang melalui link https://www.youtube.com/watch?v=HkP3C0ixmjw
(humas, ns)