Skip to content

Lulus Dengan Predikat Cumlaude, Badrut Tamam Berhasil Sandang Gelar Doktor

JEMBER, UINSI NEWS,- Dr. Badrut Tamam, M.Pd.I pria kelahiran Labang Bangkalan yang juga adalah dosen muda pada Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda berhasil meraih gelar doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam setelah merampungkan ujian terbuka Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, (31/3/2022).

Saat ini Badrut Tamam merupakan doktor ke 62 yang berhasil lulus dari Program Pascasarjana UIN Khas Jember dengan predikat cumlaude.

Disertasi penelitian Badrut Tamam mengkaji tentang Manajemen Kehumasan Inklusif Pesantren. Konteks penulisan dan penelitian disertasi tersebut lantaran dirinya melihat bahwa pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki potensi komunikasi yang baik dengan masyarakat. keberadaannya senantiasa berada di lingkungan masyarakat dan peranannya dalam mengayomi masyarakat menjadi kekuatan tersendiri dalam upaya pengembangan pondok pesantren. Namun demikian dalam upayanya mengembangkan pesantren diperlukan langkah-langkah dan upaya manajerial dalam mengelola hubungan baik di lingkungan pesantren.

“Kondisi seperti ini membutuhkan pemikiran manajerial dalam mengembangkan manajemen kehumasan inklusif pesantren sebagai ciri khas pesantren indigenous Indonesia,” papar Badrut Tamam.

Badrut Tamam menulis disertasi di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M yang juga merupakan Rektor UIN KHAS Jember dan Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M sebagai co promotor.

Dalam penelitiannya, Badrut Tamam menggali data di dua situs pesantren ternama di Kabupaten Jember. Dikatakan Tamam, dua situs pondok pesantren ternama dengan perbedaan karakteristik itulah yang menjadikan penelitian ini menarik. Sesuai Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, maka Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kalisat termasuk dalam varian Pesantren Terintegrasi dan Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember masuk dalam kategori pesantren Ashriyah .

“Untuk memperoleh data kami sebagai peneliti datang langsung ke dua situs, selain melakukan wawancara langsung dengan para pemangku kebijakan di dua situs, kami juga melakukan  observasi lapangan dan dokumentasi,” ujar Tamam.

Penelitian Doktor Manajemen Pendidikan Islam UIN KHAS Jember ini menemukan bahwa sebagaimana manajemen humas yang disampaikan oleh Ronald D. Smith, Frank Jefkins, Cutlip & Centre bahwa humas merupakan aktifitas dalam membangun  dan memelihara hubungan saling pengertian (mutual understanding) menguntungkan antara organisasi dengan publiknya. Keuntungan dalam artian sebagaimana diungkap keduanya karena bersetting dunia industrialisasi atau perusahaan maka lebih dekat dengan keuntungan material semata.

“Namun bila ditarik ke dalam sistem manajerial pesantren maka ada penyempurnaan dalam prosesnya  yang berlandaskan amanah, khidmah, barokah. Tiga landasan tersebut tumbuh subur di kalangan pesantren. Dan tiga landasan tersebut tidak ditemukan di teoritisasi yang dikemukakan teori di atas,” paparnya.

Kemudian dari kajian empirik dapat dilihat dari bagaimana kemudian  kedua situs melakukan langkah-langkah manajerial yang strategis dalam rangka pemenuhan (need assesment) kebutuhan publik internal dan eksternal.

Sesuai dengan amanah UU NO 18 TAHUN 2019 & PMA 31 Tahun 2020 yang menyebutkan bahwa pesantren memiliki tiga fungsi dasar sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat tentu saja hal ini menjadikan pesantren sebagai pendidikan yang KHAS. Dan barang tentu sistem manajerial kehumasan yang ditunjukan juga memiliki kekhasannya.

“Nah disinilah kedua situs menunjukan adanya inklusifitas yang ditunjukan dengan berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti expert eksternal dalam menjalankan sistem kehumasannya yang berlandaskan amanah, khidmah dan barokah,”jelasnya.

Adapun dewan penguji terdiri dari Prof. Dr. H. Miftah Arifin, M.Ag Prof. Dr. Dzurqoni, M.Ag

Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M.A, Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag, Prof. Dr. Babun Suharto, S.E., M.M dan Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

Riwayat pendidikan Dr. Badrut Tamam, M.Pd.I berawal dari SDN 1 Labang Bangkalan, kemudian pendidikan menengah di SMPN 1 Labang dan tingkat Madrasah Aliyah ditempuhnya di TMI Al-Amien Prenduan Sumenep Madura. Selanjutnya Tamam menempuh pendidikan tinggi di IDIA Prenduan kemudian mutasi ke STAIN Samarinda, Strata 2 di IAIN Samarinda dan Strata 3 di UIN KHAS Jember.

Dikatakan Dr. Tamam bahwa selama masa perkuliahan banyak sekali kesan yang didapatkannya. “Alhamdulillah terimakasih banyak atas support sivitas akademika UINSI Samarinda,”ungkapnya.#

 

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»