Skip to content

Ilmu Pemimpin Amal, Ustadz Mustamin: Sembahlah Allah SWT dengan Ilmu

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Mustamin Fattah, S.Ag., M.Pd., Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat UINSI Samarinda menjadi narasumber selanjutnya pada program siaran dialog interaktif “Lentera Ilmu” yang bekerjasama dengan TV Islamic Center Kalimantan Timur, Rabu (13/4).

Kepala Pusat sekaligus Dosen Pendidikan Bahasa Arab tersebut menyampaikan tausiah dengan tema “Ilmu Pemimpin Amal”.

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Mustamin sebutkan sebuah peristiwa dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 30, yaitu ketika Allah Swt. memproklamirkan akan menciptakan satu makhluk yang disebut khalifah, malaikat disebutkan menyampaikan pertanyaan bernada protes.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui“. (QS. Al Baqarah Ayat 30).

“Apakah Engkau Tuhan akan menciptakan entitas yang kamu maksud itu yang hanya akan melakukan 2 hal di bumi, yaitu perusakan dan pertumpahan darah,” ucap Ustadz Mustamin sampaikan pertanyaan Malaikat pada Q.S. Al-Baqarah Ayat 30.

Menurutnya, pertanyaan yang bernada protes dari Malaikat tersebut bukanlah tanpa alasan. Penciptaan manusia sebagai khalifah dianggap hanya akan membawa kerusakan, sedangkan Allah Swt. sudah memiliki malaikat sebagai hamba-Nya yang paling taat. Hal ini membuat Malaikat, makhluk yang tidak pernah mendurhakai Allah, bertanya-tanya.

“Mengetahui hal tersebut, dalam konteks ini Allah Swt. Menjawab dengan firman-Nya, ‘Aku maha tahu apa yang tidak kamu ketahui’,” ucap Ustadz Mustamin.

Tidak hanya itu, Ustadz Mustamin kembali mengaitkan pembahasan tausiahnya tentang ilmu sebagai pemimpin amal, bagaimana ilmu menjadi hal yang penting sebelum melakukan amal.

“Allah Swt. mengajarkan kepada Nabi Adam As dengan nama-nama segala sesuatu nya. Apa itu nama? Nama adalah ilmu. Karna menyematkan nama atau gelar pada sesuatu bukanlah secara tiba-tiba,” jelas Ustadz Mustamin.

“Contoh  nama kota samarinda. Ada proses dan ada sejarah hingga orang sepakat untuk menyebut nama kota ini sebagai Samarinda. Itulah nama, suatu konklusi dari teori dan fakta sehingga menjadi ilmu. Ilmu ini lah yang Allah ajarkan kepada Adam, tapi tidak kepada malaikat,” tambahnya.

Selanjutnya, dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah Ayat 31 bahwa Allah Swt. bertanya kepada para malaikat.

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Artinya, “Dia mengajarkan Adam semua nama-nama (benda), kemudian menampilkan semuanya di hadapan malaikat, lalu mengatakan, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama semua benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar,’” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 31).

“Allah meminta malaikat untuk menanyakan tentang nama-nama semua benda yang telah Allah sebutkan pada Adam, yang telah Allah ajarkan pada Adam, namun malaikat tidak bisa menjawab karena mereka memang belum diberi ilmu mengenai hal tersebut,” jelasnya.

Membahas lebih dalam terkait tema Ilmu Pemimpin Amal, Ustadz Mustamin melalui Q.S. Al-‘Alaq jelaskan bahwa Allah Swt. perintahkan manusia untuk belajar.

“Surah Al-‘Alaq adalah surah pertama yang turun. Apa kata Allah? Pada ayat pertama, Allah langsung perintahkan, bacalah, renungilah, pelajarilah semua. Seolah-olah Allah berpesan agar muslim menjadi orang yang berilmu dengan belajar,” jelasnya.

“Ilmu adalah pemimpin amal dan amal itu adalah pengikut ilmu. Mengapa demikian? Karena dasarnya kita tidak bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan benar tanpa ilmu. Misalkan melaksanakan sholat dengan baik harus memahami ilmu sholat, begitupun puasa harus mempelajari hakikat dan makna puasa,” tambahnya.

Menurutnya, ilmu memberi manusia pengetahuan untuk mengukur sah tidaknya serta baik tidaknya kualitas suatu ibadah dengan mempelajari hakikat ibadah tersebut.

“Ibadah sah atau tidak kemudian berbicara tentang kualitas baik atau tidaknya ibadah kita, tahu dari mana kita semua itu? Tentu dari ilmu. Setelah terpenuhi ilmu tersebut baru kita memahami tentang bagaimana kita bisa sholat dengan khusyu’ sampai ke tahap berikutnya bagaimana kita sadar dan mengerti bacaan yang kita ucapkan ketika sholat serta hal-hal yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Bagaimana bisa memahaminya? Dengan belajar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ustadz Mustamin juga sebutkan bahwa Imam Bukhori menafsirkan Q.S. Muhammad Ayat 19 sebagai suatu perintah agar umat manusia mempelajari ilmu.

“Ketahuilah, pelajarilah, milikilah ilmu itu bahwasanya tiada tuhan yang patut kita ibadahi selain Allah Swt., lalu setalah pahami itu istighfar-lah, minta ampunlah atas dosa dan kesalahan yang anda lakukan. Pelajarilah ilmu-ilmu itu baru engkau menyembah Allah Swt., agar kita dapat menyembah Allah Swt. dengan benar,”jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Dosen Pendidikan Bahasa Arab ini juga kembali tegaskan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu yang patut dipedomani oleh Muslim.

“Al-Qur’an adalah sumber ilmu. Siapa yang memelihara autentitas Al-Qur’an? Siapa lagi jika bukan para ahli tafsir, penghapal Al-Qur’an, ahli Al-Qur’an, ulama hadis, ulama mazhab, dan ulama-ulama lain yang hidupnya dicurahkan untuk menjaga sanat keilmuan itu agar ilmu tersebut tidak menguap dikalangan kita.”

Keutamaan ilmu diantaranya Allah akan meninggikan derat orang berilmu didunia dan diakhirat, seorang yang berilmu adalah cahaya yang banyak dimanfaatkan manusia untuk urusan agama dan dunia mereka, ilmu adalah warisan para nabi, orang yang berilmu akan mendapat seluruh kebaikan, serta kesempurnaan amal ditentukan oleh ilmu.

Diakhir tausiahnya, Ustadz Mustamin ingatkan kepada pemirsa untuk mempelajari Al-Qur’an dan menyembah Allah Swt. dengan ilmu, jika tanpa ilmu maka sesungguhnya manusia hanya akan membuat kerusakan.

Saksikan tayangan ulang dialog interaktif ini melalui siaran youtube Islamic Center melalui link https://youtu.be/lCXnuuDf8x8

(Humas, Ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»