Kuliah Umum Perdana Tahun Ajaran 2022/2023

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Kuliah Umum perdana dalam rangka pembukaan perkuliahan Tahun Ajaran 2022/2023 dengan tema “Moderasi Beragama, Pluralisme, dan Keindonesiaan” di Auditorium 22 Dzulhijjah. Senin (29/8/2022).

Kuliah Umum ini menghadirkan Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. (Ketua Umum PP Muhammadiyah) dan KH. Fahri Amrullah Hadziq (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang).

Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Mukhamad Ilyasin selaku Rektor UINSI Samarinda menyampaikan sambutan dan membuka Kuliah Umum secara resmi.

“Moderasi beragama jadi gaungnya Kementerian Agama, sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam kita perlu bahkan harus mendukung hal tersebut untuk Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

“Indonesia sendiri memiliki dua Ormas Islam yang luar biasa berpengaruh bagi Indonesia. Tokoh pendirinya saya yakin sudah tau semua, namun belum banyak yang tau cerita dan sejarah mereka. In syaa Allah malam nanti kita akan sama-sama nonton bareng film Jejak Langkah 2 Ulama untuk semakin mengilhami kiat dan perjuangan beliau-beliau,”

Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. sampaikan bahwa moderasi merupakan pandangan dan proses beragama yang tengah-tengah.

“Kehadiran titik tengah sangat penting dan jelas ketika disandingkan dengan posisi lain yang orang sebut sebagai ekstrem. Kata moderat, maknanya dalam bahasa Indonesia pertengahan, bahasa Arab dengan kata wasathiyah, atau median,” tuturnya.

“Indonesia lahir dari proses akumulasi semua elemen, awal-awal dari kepercayaan lokal, masuk Hindu-Budha, hingga Islam hadir dan didakwahkan dengan moderat. Tidak mungkin Islam diterima mayoritas jika ia disebarkan dengan cara dan pandangan yang ekstrem,” imbuhnya.

Pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang KH. Fahri Amrullah Hadziq (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang) juga menjelaskan demikian bahwa melalui moderasi masyarakat Indonesia akan semakin kuat dan bersatu.

“Moderasi itu menyatukan Indonesia karena sikap dan cara pandangnya yang tengah-tengah, wasathiyah, adil, menjaga keseimbangan dan toleransi terhadap perbedaan dan tetap berkiblat dengan syariat bagi umat Islam,” tuturnya.

Terpantau media, lebih dari 1400 mahasiswa baru mengikuti Kuliah Umum dengan antusias. Turut hadir Dosen dan Tenaga Kependidikan, tamu undangan dari Ormas Islam Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. (humas/rh).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»