Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A. sampaikan bahwa penandatanganan MoU ini sebagai jalinan kerja sama dalam pengembangan Islamic knowledge.
“Kami ingin UIN SU dan UINSI bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengembangkan Integration of Knowledge. Kita tidak mengenal adanya perbedaan dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama, semua ilmu adalah ilmu islam. Ilmu umum yang kita istilahkan dengan Islamic science dan ilmu agama kita istilahkan dengan Islamic studies, sama-sama ilmu. Sehingga, dengan ini kami berharap UIN SU dan UINSI akan mengembangkannya secara bersama-sama,” ungkap Prof. Syahrin.
Prof. Syahrin juga menuturkan untuk membangun kolaborasi dalam bidang riset dan community development.
“Kedepan Kalimantan akan menjadi kota titik perkembangan dunia yang ditandai dengan perpindahan Ibu Kota Negara. Tentu ini juga membutuhkan perkembangan terarah dalam bidang community development untuk memperbesar akses mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutupnya.
Prof. Dr. Mukhamad Ilyasin, M.Pd. juga menyampaikan harapannya dalam sambutan pagi itu.
“Kami ingin maju ke depan, mengikuti jejak UIN SU yang sudah lebih besar dan sudah lebih dahulu berkembang di Indonesia, khususnya dalam bidang integrasi ilmu karena hakikatnya ilmu adalah ilmu, dan sumbernya ilmu sudah tentu dan pasti dari Yang Maha Ilmu.”
Melalui jaringan telepon, Rektor UINSI itu juga menambahkan bahwa kerja sama UINSI dengan melibatkan UIN SU dan UINSA merupakan langkah preventif untuk meningkatkan gairah Tri Dharma Perguruan Tinggi di UINSI Samarinda.
“Ini menjadi langkah nyata UINSI dengan mengembangkan secara tripartite melalui kerja sama antara UINSI, UINSA, dan sekarang UIN SU. Kerja sama dengan tiga PTKIN ini menjadi representasi dari tiga UIN besar di masing-masing provinsi dari Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.”
“Langkah UINSI untuk berkolaborasi dengan UIN SU sudah tentu untuk semakin meningkatkan gairah akademik Tri Dharma Perguruan Tinggi, dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Menjadi UIN, berarti punya tugas dan tanggung jawab dalam pembumian Islam yang rahmatan lil’alamin dan bernuasa kearifan lokal dari masing-masing daerah itu.” ujar Tokoh Inovatif UINSI. (humas/rh).
