Studi Lapangan, Mahasiswa FTIK UINSI Ziarah ke Makam Kerajaan Kutai Lama

KUKAR, UINSI NEWS,- Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UINSI Samarinda lakukan studi lapangan dan ziarah ke Situs Makam Kerajaan Kutai Kartanegara di Kutai Lama, Kec. Anggana Kab. Kutai Kartanegara, Kamis (13/4/2023).

Makam Habib Hasyim bin musyayah bin Abdulah bin Muhammad bin Alwy bin ahmad bin Yahya (Gelar Pangeran Tunggang Parangan) dan Makam Sultan Aji Mahkota bergelar Raja Mahkota Islam menjadi tujuan pelaksanaan studi lapangan ini.

Kedua tokoh tersebut merupakan tokoh penting dan berpengaruh dalam penyebaran ajaran Agama Islam di Kalimantan Timur, khususnya di Kerajaan Kutai Kartanegara.

Sultan Aji Mahkota adalah Raja ke VI yang pertama memeluk Agama Islam dari Kerajaan Kutai Kartanegara sejak didirikan pada tahun 1300 Masehi dan Masa pemerintahan Raja Mahkota Islam Tahun 1525-1600 Masehi.

Pada saat itu pusat pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara masih terletak di Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Hal inilah yang menjadi alasan keberangkatan rombongan FTIK untuk melakukan studi lapangan di Kecamatan Kutai Lama.

Bertepatan dengan 22 Ramadhan 1444 H, para mahasiswa dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Manajemen Pendidikan Agama Islam (MPI) FTIK UINSI Samarinda, sangat antusias mengikuti perjalanan menuju situs makam Kutai Lama tersebut.

H. Choirul Anwar, ST., MM., Dosen UINSI Samarinda, mengatakan tujuan dari didakannya studi lapangan ini adalah untuk menambah wawasan mengenai para tokoh-tokoh penting penyebar ajaran Agama Islam di Kalimtantan Timur, jangan sampai tokoh ini terlupakan.

“Melalui studi lapangan ini mahasiswa dapat memahami Waliyullah yang ada di Kalimantan Timur. Jangan sampai generasi muda malah mengingat para artis tetapi tidak mengenal para Wali Allah SWT. Maka itu harapan besarnya adalah untuk sama-sama kita menghargai bagai mana seorang Waliyullah memperjuangkan dan menyiarkan Agama Islam yang Rahmatan lil Alamin,” ucapnya.

Lebih lanjut Choirul Anwar sebut studi lapangan ini juga menjadi penguat mata kuliah Moderasi Beragama.

“bagaimana toleransi, saling menghargai sesama umat beragama dan bagaimana para Wali Allah terdahulu bisa diterima, masuk kedalam masyarakat dan Alhamdullilah dengan melihat adab dan perilakunya para Wali masyarakat berbondong-bondong masuk kedalam ajaran Agama Islam. Salah satu contoh adalah syiar Agama Islam yang dibawakan oleh Habib Hasim bin Musaiyah atau Datuk Tunggang Parangan,” jelasnya.

“Semoga dengan acara ini para mahasiswa khususnya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UINSI Samarinda bisa memahami bagaimana perjuangan para Waliyullah yang ada di Kalimantan Timur,” tambahnya.

Yudi Saputra, salah satu peserta studi lapangan dari Prodi PAI, mengaku sangat senang sekali karena dapat diajarkan tentang moderasi beragama secara langsung dan mengenal para tokoh yang berperan penting dalam penyebaran Agama Islam di Kutai Kartanegara.

“pada kali ini dalam bimbingan bapak Choirul Anwar kami dijelasakan mengenai moderasi beragama dan dikenalkan untuk mengetahui kerajaan atau situs makam di Kutai Lama Kutai Kartanegara dan penyebaran Agama Islam yang khususnya dibawakan oleh Datuk Tunggang Parangan di wilayah Kutai Kartanegara,” ungkapnya.

Senada dengan Yudi, Aprilia Nurhaliza peserta studi lapangan dari prodi PGMI pun mengatakan dirinya mendapat wawasan baru mengenai penyebaran Agama Islam yang ada di Kalimantan Timur dan bagaimana toleransi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyebaran agama Islam tersebut. (humas/af/ns)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»