SAMARINDA, UINSI NEWS,- Keterbatasan fisik terbukti tidak menjadi alasan untuk berhenti mewujudkan mimpi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dari total 328 calon mahasiswa yang mengikuti Ujian Mandiri (UMAN) PTKIN di UINSI Samarinda hari ini (21/7), ada satu calon mahasiswa difabel tuli yang ikut melaksanakan ujian.
Pelaksanaan ujian peserta difabel dilaksanakan bersamaan dengan peserta ujian lainnya, akan tetapi yang membedakan, peserta difabel mendapatkan pendampingan dari tim Pusat Studi dan Layanan Difabel (PSLD).
Dalam kesempatan ini, tim PSLD Ibu Indriana Rahmawati, M.Pd. dan Ibu Nuril Hidayati. S, M.Pd. memberikan pendampingan dalam pelaksanaan ujian peserta UMAN yang terkategori difabel.
Menurut Indriana pendampingan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan membantu kelancaran selama proses ujian bagi calon mahasiswa difabel.
“Kami melakukan pendampinagan agar peserta ujian nyaman, terkadang untuk difabel tuli ada beberapa makna kata yang mungkin mereka tidak tau artinya, maka kami selaku tim PSLD membantu menterjemahkan maksud dari kata tersebut, dalam hal ini selaku penterjemah bahasa isyarat dilakukan oleh Ibu Nuril Hidayati. S, M.Pd”, ucapnya.
UIN Sultan Aji Muhammad Idris melalui Pusat Studi layanan Difabel, terus berupaya mewujudkan Pendidikan inklusif di Lingkungan Kampus. Salah satu bentuk perwujudan itu adalah membuka kesempatan pendaftaran mahasiswa baru yang berkebutuhan khusus.
Beberapa tahun terakhir UINSI secara resmi memang membuka pendaftaran mahasiswa difabel. Sudah ada mahasiswa difabel yang kuliah dan bahkan sudah lulus dari UINSI Samarinda. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kampus UINSI Samarinda adalah salah satu Kampus yang ramah difabel, dan terus berupaya menjadi kampus yang inklusif. (Humas/PLSD/ns)