Skip to content

SAMARINDA, UINSI NEWS,- LP2M UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda gelar Pembekalan Teknis KKN Reguler dan Non Reguler Gelombang II Tahun 2024 di Auditorium 22 Dzulhijjah. Kamis (20/6).

Prof. Dr. Bambang Iswanto, M.H., Ketua LP2M UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda sampaikan bahwa KKN atau Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bagian dari tri darma perguruan tinggi.

Kegiatan ini pun bertujuan untuk memberikan kontribusi kemanfaatannya kepada masyarakat melalui program KKN reguler dan non Reguler.

Prof. Bambang pun motivasi mahasiswa untuk tetap semangat selama terjun langsung ke masyarakat, berikan yang terbaik agar menjadi manfaat bagi masyarakat.

Senada dengan Prof. Bambang, Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dalam sambutannya sampaikan bahwa KKN pada prinsipnya adalah belajar bermasyarakat, oleh karena itu program-program apa saja yang akan di jalankan haruslah di persiapkan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa merugikan sekitar.

Selain membahas program, Prof. Zurqoni juga ingatkan agar mahasiswa bisa optimalkan skill yang ada.

“Setiap kelompok pasti mempunyai skill yang berbeda-beda, maka dioptimalkan untuk membantu masyarakat, bisa melalui skill masing-masing anggota kkn atau berkolaborasi dengan masyarakat sekitar yang mempunyai keahlian tertentu dalam menjalankan program,” ucapnya.

“Memunculkan karakter yang disiplin dan mengutamakan adab dalam menempatkan diri di masyarakat harus diutamakan, maka jadilah mahasiswa yang memiliki karakter tersebut,” ucapnya.

“Selain akhlak dan karakter buatlah kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, melalui program kemasyarakatan, keagamaan, kesehatan dan sebagainya. selain menjaga harga diri pribadi kalian akan membawa nama baik UINSI,” tegasnya.

Kepala Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat LP2M, Mustamin Fattah, M.Pd. jelaskan bahwa pembekalan hari ini adalah pembekalan pertama dengan maksud mencoba memberikan edukasi yang sifatnya pengayaan untuk program mahasiswa di masyarakat.

Mustamin sebut ada 3 isu utama yang bisa mahasiswa pertimbangkan sebagai landasan program kerjanya, pertama adalah isu isu tentang gender dengan mewujudkan masyarakat yang ramah perempuan dan ramah anak dan hal yang terkait dengan itu.

Kemudian isu stunting yang merupakan problematika atau isu nasional yang penanganannya harus dilakukan dengan intervensi secara menyeluruh seperti intervensi yang sensitif yang bisa dilakukan seluruh masyarakat sosial dan intervensi spesifik yang dilakukan oleh pemegang otoritas kesehatan. Kemudian pengayaan ketiga ada aspek moral dengan pemberian materi etika.

“Untuk sesi pembekalan berikutnya kami akan melaksanakan secara daring, sudah lebih spesifik, apakah nanti dengan pengembangan masyarakat berbasis aset atau pengembangan masyarakat berbasis masalah. bagaimana mengemas program program yang dilakukan mahasiswa KKN nampak lebih nyata ketika disalurkan kepada masyarakat. Tujuannya tidak lain agar mahasiswa tidak bingung pada saat proses KKN padahal banyak permasalahan di wilayah itu untuk kita tangani dengan potensi yang dimiliki,” jelasnya.

“Harapan kita adalah mahasiswa itu memberikan masukan hal-hal penting walaupun tidak secara spesifik ketika berhadapan langsung dengan masyarakat. Karena kedepannya mahasiswa akan membawa nama kampus maka harus ditanamkan bagaimana menjaga tata krama dan etika ketika berada di lokasi,” pesannya. (HUMAS/LI/ns)

LANGUAGE»
× Hubungi Kami