SAMARINDA, UINSI NEWS,- Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menggelar kuliah umum dengan tema “Perkembangan Pendidikan Islam di Dunia Timur dan Barat”. Rabu (26/6).
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Program Doktor PAI Angkatan 2022-2023 Semester 2 yang antusias untuk mendalami topik ini.
Didampingi oleh Kepala Prodi Program Doktor Pascasarjana Dr. Hj. Noorthaibah, M.Ag., Kuliah umum dibuka oleh Wakil Direktur Pascasarjana Dr. Khojir., M.SI. yang menyampaikan pentingnya memahami sejarah dan perkembangan pendidikan Islam sebagai bagian dari warisan intelektual global.
“Pendidikan Islam telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, baik di dunia Timur maupun Barat,” ujar Dr. Khojir dalam sambutannya.
Pembicara utama dalam kuliah umum ini adalah Prof. Dr. Mujiburrahman.,M.A., seorang pakar dalam bidang studi Islam dan pendidikan dari UIN Antasari Banjarmasin.
Dalam pemaparannya, Prof. Mujiburrahman menjelaskan bagaimana pendidikan Islam berkembang sejak masa keemasan Islam dengan mendirikan berbagai lembaga pendidikan seperti madrasah dan universitas yang menjadi pusat pembelajaran dan penelitian.
Di dunia Timur, khususnya di wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan, pendidikan Islam telah berperan penting dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan. Madrasah-madrasah tradisional dan modern berkembang pesat, mengajarkan berbagai disiplin ilmu mulai dari teologi, hukum, hingga sains dan teknologi.
Sementara itu, di dunia Barat, pendidikan Islam mengalami perkembangan yang berbeda namun tidak kalah signifikan. Di Eropa, khususnya Spanyol selama periode Andalusia, pusat-pusat pendidikan Islam seperti Universitas Córdoba menjadi jembatan antara peradaban Islam dan Eropa. Pengaruh pendidikan Islam juga dirasakan hingga saat ini melalui berbagai institusi pendidikan dan komunitas Muslim di berbagai negara Barat.
Prof. Mujiburrahman juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Islam di era modern, seperti integrasi teknologi dalam pembelajaran, tantangan globalisasi, dan upaya menjaga relevansi nilai-nilai Islam dalam dunia yang terus berubah.
“Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensi dan nilai-nilai utama yang diajarkan oleh Islam,” tambahnya.
Kuliah umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Prof. Mujiburrahman. Diskusi yang hangat dan konstruktif ini menambah wawasan peserta mengenai dinamika dan perkembangan pendidikan Islam di berbagai belahan dunia.
Acara ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para mahasiswa untuk terus menggali pengetahuan serta berkontribusi dalam perkembangan pendidikan Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional. (HUMAS/Imuh/ns)