SAMARINDA, UINSI NEWS,- Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag. berikan sambutan pada Wisuda Tahap III Tahun 2024 yang juga merupakan wisuda terakhir pada Tahun 2024. Sabtu (7/12).
Dalam sambutannya, Prof. Zurqoni sampaikan bahwa hari ini telah terlaksana wisuda gelombang ketiga yang juga menjadi wisuda terakhir pada tahun 2024.
Menambah khidmat dan keistimewaan, wisuda ini merupakan wisuda pertama dengan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dengan Predikat Unggul. Prof. Zurqoni pun menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Tim Task Force dan panitia yang terlibat dalam APT.
Atas nama pimpinan, Prof. Zurqoni juga menyampaikan selamat kepada wisudawan atas keberhasilan menyelesaikan studi sarjana, magister, dan doktor. Capaian ini merupakan bukti upaya dan dedikasi dari para mahasiswa dalam mengenyam pendidikan, karena tidak semua mahasiswa dapat menyelesaikan studinya.
“Keberhasilan ini patut disyukuri, namun disisi lain harus disadari kalau keberhasilan ini bukan akhir dari sebuah impian, tapi awal dari perjalanan kalian untuk menunju cita-cita kedepan yang saudara impikan,” ucapnya.
Mengibaratkan perjalanan tersebut seperti petualangan di lautan, Prof. Zurqoni ingatkan mahasiswa untuk memiliki daya juang dalam menghadapi ombak dan batu karang.
“Start dari pantai menuju lautan lepas nan luas, yang pasti akan menghadapi gelombang dan batu karang. Perlu kesiapan mental dan daya juang untuk sampai ke tujuan, tidak cukup dengan kemampuan menahkodai kapal tapi juga doa dan ridho dari orang tua juga guru-guru,” pesannya.
“Banyak orang pintar, yang dengan kepintarannya banyak menyepelekan orang tua bahkan guru. Seperti ini hidupnya tidak akan menjadi maslahat. Ada yang biasa-biasa saja tidak terlalu pintar namun baktinya kepada orang tua luar biasa sehingga sukses mengarungi hidupnya,” sambungnya.
Menanggapi fenomena gen Z yang mulai berkecimpung di dunia kerja, Prof. Zurqoni sampaikn beberapa faktor yang menjadi penghambat mereka dalam meniti karir, diantaranya kurang motivasi dan inisiatif, problem solving yang rendah, kuramg kemampuan adaptasi, kurang kemampuan komunikasi kerja, hingga kurang kolaborasi dan team work.
“Faktor-faktor ini tentu perlu menjadi perhatian kepada wisudawan untuk dapat eksis mengapai cita-cita. IPK tinggi tidak cukup, pintar saja tidak cukup, tapi perlu kemampuan untuk mawas diri ditempat kita bekerja,” lanjutnya.
“Terima kasih kepada orang tua atas kepercayaan anda menitipkan anak-anak di UINSI Samarinda. Amanah bapak itu sudah kami laksnakan. Kami mendidik mereka dengan cara kami, putra putri Bapak Inu sudah diwisuda, dengan begitu tugas kami sudah selesai,” ucapnya.
“Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Semoga meraka menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Dan mulai hari ini, saya kembalikan putra putri Bapak dan Ibu kepada Bapak dan Ibu,” tutupnya.