Shalat; Undangan Allah SWT yang Harus Dipenuhi

Post144 views

Alhamdulillah tempat tinggal saya tidak begitu jauh dari masjid, namanya Al-Qomar, di Komplek Wijaya Kusuma Samarinda, sehingga seruan azan lima kali sehari dengan jelas terdengar. Namun jangan khawatir bagi yang kediamannya jauh dari masjid atau musholla, suara azan bisa disetting di ponsel. Banyak aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mendengarkan azan secara otomatis pada waktu-waktu sholat, bahkan ada yang bisa memilih suara azan dari berbagai daerah atau masjid terkenal. Beberapa aplikasi populer untuk ini seperti Muslim Pro dan Azan Alarm, tinggal mengatur jadwal sholat sesuai lokasi dan memilih suara azan yang diinginkan, dan ponsel akan mengingatkan waktu sholat dengan azan yang merdu.

Ketika azan merdu berkumandang, Hayya ‘alash sholah…, hayya ‘alal falah …yang artinya marilah kita dirikan shalat, marilah kita rebut kemenangan adalah bagaikan angin lembut yang mengusap jiwa, yang mengajak setiap hati untuk kembali pada kedamaian. Dalam setiap lafaz azan, ada harapan, ada undangan yang tak bisa diabaikan, walaupun di tengah padatnya kesibukan dunia, mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, meresapi makna hidup, dan mendekatkan diri pada Allah SWT Sang Pencipta. Seolah dunia ini hanya menunggu untuk dihentikan, agar kita bisa menyentuh ketenangan dalam sujud yang penuh makna. Seperti sebuah napas yang teratur, sholat mengajarkan kita untuk selalu mengingat bahwa hidup ini sementara, dan segala yang kita lakukan harus bernilai dihadapan-Nya.

Shalat adalah undangan dari Allah SWT yang ditujukan kepada kepada seluruh umat Islam, dan seluruh generasi mulai dari generasi alpha, Z, millenial, X, baby boomers dan generasi silent. Juga untuk seluruh strata sosial apakah ia kaya, miskin, rakyat, pejabat, berpangkat ataupun tidak, sehat maupun sakit, semuanya harus menunaikan undangan ini, untuk melaksanakan sholat lima waktu (Dzuhur, ’Ashar, Maghrib, ’Isya dan Shubuh). Sebagai hamba-Nya, tentu sangat tidak etis jika enggan memenuhi undangan itu, atau hanya datang memenuhi undangan ketika sedang ada masalah hidup. Dalam tayangan video reels instagram di akun instagram Najwa Shihab, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. menyampaikan bahwa “shalat itu undangan Allah SWT. Alangkah buruknya orang yang diundang, namun tidak mau datang. Alangkah buruknya lagi orang yang diundang, yang mau datang hanya saat dia perlu saja.” Lebih lanjut beliau mengatakan “Allah SWT hanya minta kita datang 5 kali dalam sehari. Dalam sehari waktunya 24 jam, sekali datang pada-Nya hanya 5 menit dari 24 jam,”

Salah satu kiat agar kita selalu terdorong melaksanakan shalat, di antaranya dengan menanamkan dalam hati bahwa kita sebagai manusia bukan siapa-siapa tanpa kekuatan Allah SWT. Sebab itu, shalat sebagai salah satu bentuk terimakasih kepada-Nya. Prof. Quraish juga berpesan agar menanamkan keyakinan bahwa ajal manusia tidak ada yang tahu. Jangan sampai seseorang muslim meninggal dunia dalam keadaan lalai melaksanakan kewajiban shalatnya. “Harus ditanamkan di dalam hati bahwa dalam waktu yang tidak ditentukan yang bisa terjadi kapan saja, manusia dapat bertemu dengan Allah (meninggal dunia),” Itu sebabnya ada ungkapan, ‘Kalau mau khusyuk dalam shalat, ingat mati,” ujar beliau. Bagi umat Islam yang shalatnya sempurna, tentu akan memperoleh kemenangan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Semua ini telah dibuktikan oleh generasi awal Islam hingga sekarang. Para sahabat, ulama, dan orang-orang shalih telah merasakan buktinya.

Rasulullah SAW dalam hidupnya membuktikan bahwa shalat adalah sumber kekuatan dan kemenangan. Ketika Rasulullah SAW berada pada titik terendah kehidupannya, saat ditimpa musibah dan kesulitan, beliau tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Bahkan, dalam keadaan paling buruk sekalipun, shalat merupakan sarana beliau mencari ketenangan, petunjuk, dan bantuan Allah SWT.

Kita perlu menyadari, shalat bukan hanya rutinitas atau kewajiban semata. Shalat adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta petunjuk-Nya, dan memperoleh kekuatan untuk menghadapi segala cobaan dalam kehidupan. Dalam shalat, kita berdoa, memohon bimbingan, dan pertolongan-Nya untuk menghadapi tantangan yang menghadang.

Dengan semangat peringatan Isra Mi’raj ini, mari kita istiqomah untuk memenuhi undangan Allah SWT dan bertemu denganNya dengan :

– Suci badan dan berpakaian yang terbaik (minimal bersih dan menutup aurat) serta bersih tempat sholatnya.
– Mengikhlaskan waktu untuk ketemu dengan Allah SWT.
– Setiap akan memulai suatu pekerjaan, selalu memohon kepada Allah SWT agar terlindung dari godaan setan.
– Mengucapkan bacaan shalat dengan tenang dan sabar, tidak tergesa-gesa.
– Berusaha untuk mengerti apa yang diucapkan dalam shalat sehingga mulut berucap, kalbu tidak dibiarkan terdominasi oleh selain Allah SWT.
– Janji kepada Allah SWT dalam shalat, yakni : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah karena Allah semata, dijadikan sebagai alat kontrol dalam setiap akan memulai tindakan atau pekerjaan sehari-hari.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, kemudahan, dan pertolongan kepada kita semua untuk menuju berbagai kebaikan. Aamiin Ya Rabbal Alamiin…

Batu besar datar sebagai tempat sholat Tuanku Imam Bonjol di Manado

Pagi-pagi sarapan mihun
Pakai sambal dan kerupuk enak rasanya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Bunga melati harum merekah
Dipetik gadis berbaju merah
Rajin shalat dan rajin sedekah
Hidupmu pasti semakin berkah