SAMARINDA, UINSI NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menyelenggarakan prosesi yudisium dengan penuh khidmat dan suasana haru pada akhir semester ini. Acara ini menjadi momen bersejarah bagi para mahasiswa yang resmi menyelesaikan studi mereka di lingkungan FEBI UINSI Samarinda.(30/6)
Sebanyak 134 mahasiswa mengikuti yudisium, terdiri dari 103 mahasiswa perempuan dan 31 mahasiswa laki-laki, dari dua program studi: Ekonomi Syariah (ES) dan Perbankan Syariah (PS). Rinciannya, Program Studi Ekonomi Syariah diikuti oleh 59 perempuan dan 20 laki-laki, sementara Program Studi Perbankan Syariah diikuti oleh 44 perempuan dan 11 laki-laki. (Jumlah ini tidak termasuk 3 mahasiswa yang tidak mengikuti wisuda.)
Dalam sambutannya, Dekan FEBI Dr. Moh Mahrus, S.Ag., M.H.I., menyampaikan pesan yang sarat makna kepada seluruh peserta yudisium. Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater serta menumbuhkan rasa hormat dan terima kasih kepada para dosen yang telah menjadi pilar ilmu dan pembimbing selama masa studi.
“Jaga baik-baik nama almamater di mana pun kalian berada. Hormatilah guru-guru dan dosen-dosen yang telah mendidik kalian, karena keberhasilan hari ini adalah hasil perjuangan bersama,” ujar Dekan.
Sementara itu, sambutan mewakili peserta yudisium disampaikan oleh Wiwik Alfianti, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah yang meraih predikat Wisudawan Terbaik. Dalam pidatonya, Wiwik mengungkapkan rasa syukur, haru, dan terima kasih yang mendalam atas bimbingan para dosen serta dukungan keluarga.
“Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pengabdian nyata di tengah masyarakat. Kami berterima kasih kepada seluruh dosen dan staf FEBI atas ilmu, bimbingan, dan keteladanan yang telah diberikan. Semoga apa yang kami peroleh menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ucap Wiwik dengan penuh semangat.
Yudisium ini menjadi simbol kelulusan sekaligus awal dari tanggung jawab baru para lulusan FEBI sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Acara ditutup dengan doa bersama dan prosesi pengalungan selempang kepada para peserta yudisium sebagai bentuk penghargaan dan kenangan.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno