SAMARINDA, UINSI NEWS,- Program Studi Tadris Biologi, Jurusan Pendidikan Sains, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda sukses menggelar Seminar Umum bertajuk “Eksplorasi Inovasi Pendidikan Biologi Melalui Teknologi”. Selasa (8/10)
Seminar ini merupakan langkah nyata Program Studi Tadris Biologi FTIK dalam mendukung pengembangan pembelajaran biologi berbasis teknologi sekaligus menjawab tantangan pendidikan di era digital.
Selain itu, acara yang dihadiri oleh lebih dari 40 peserta ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dengan Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Samarinda.
Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag., Dekan FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, turut hadir untuk membuka acara dan dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta daya saing lulusan di bidang biologi dan pendidikan sains.
Dr. Eka Mahmud juga mengapresiasi kehadiran narasumber yang ahli di bidangnya. Beliau juga optimis dosen dan mahasiswa yang menjadi peserta akan mendapat ilmu yang bermanfaat dari para narasumber ahli tersebut.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten, yang masing-masing memberikan wawasan berbeda dalam pengembangan pendidikan biologi.
Febriani Sarwendah Asri Nugraheni, M.Pd., dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS), memaparkan materi bertajuk “Pembelajaran Etno-STEM Kendang untuk Literasi Sains SMP”. Ibu Febriani menekankan bahwa integrasi budaya lokal dalam pembelajaran sains melalui pendekatan Etno-STEM terbukti efektif dalam meningkatkan literasi sains siswa. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih relevan dan kontekstual dengan lingkungan sekitar siswa, sehingga meningkatkan minat dan pemahaman mereka terhadap materi sains.
Muh. Doddy Pratama, S.Si., M.S., dari UNU Samarinda, membahas “Prospek Biologi dalam Dunia Usaha dan Industri Berdasarkan Studi Kasus”. Beliau menjelaskan bahwa lulusan biologi memiliki peran strategis dalam dunia usaha dan industri, terutama dalam pengembangan produk-produk bioteknologi yang mendukung sektor kesehatan, pertanian, dan lingkungan. Dengan pengalaman beliau sebagai peneliti bioteknologi di Thailand, Bapak Doddy memberikan gambaran nyata tentang peluang karir di dunia industri biologi.
Dr. Khusnul Khotimah, M.Si., dosen dari UINSI Samarinda, menyampaikan materi tentang “Biocontrol Indigenous terhadap Kapang Patogen Mangifera spp dan Bahan Ajar Digital Berbasis PBL”. Dalam paparannya, beliau mengungkapkan pentingnya biokontrol sebagai alternatif ramah lingkungan dalam mengatasi patogen tanaman. Selain itu, pengembangan bahan ajar digital berbasis Problem Based Learning (PBL) sangat efektif dalam mengajarkan konsep biologi secara interaktif, sehingga memudahkan siswa memahami materi dengan lebih mendalam.
Seminar ini juga disertai dengan sesi tanya jawab yang interaktif, yaitu para peserta sangat antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan oleh para narasumber. Diskusi yang terjadi membuka wawasan baru mengenai penerapan teknologi dan inovasi dalam pembelajaran biologi serta aplikasinya di dunia usaha dan industri.
Seminar diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pengembangan kualitas pendidikan biologi, baik di lingkungan kampus maupun dalam dunia industri.