UINSI NEWS, SAMARINDA — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda melalui Program Studi Tadris Biologi menyelenggarakan kuliah umum bertema “Menggali Hikmah dan Kebesaran Allah dalam Dunia Mikrobiologi” pada Selasa (28/05).
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FTIK Prof. Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag, Koordinator Prodi Tadris Biologi Dr. Khusnul Khotimah, M.Si yang juga bertindak sebagai moderator, dosen Tadris Biologi, mahasiswa FTIK UIN Samarinda, serta narasumber utama Dr. Dra. Siti Aminah, M.Si merupakan Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Siswa Disdikbud Kalimantan Kalimantan timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai keislaman, khususnya dalam memahami peran mikroorganisme dalam ciptaan Allah SWT.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Prof. Dr. Muchammad Eka Mahmud, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh Tadris Biologi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai sangat relevan dengan penguatan identitas keilmuan di lingkungan FTIK UINSI. Ia menegaskan pentingnya memahami mikroorganisme sebagai bagian dari makhluk ciptaan Allah yang tak terlihat namun memiliki peran besar dalam kehidupan.
“Jika ditelaah, mikroorganisme adalah makhluk kecil yang menunjukkan tidak ada satu pun ciptaan Allah yang sia-sia. Bahkan dalam tubuh manusia, keberadaan makhluk-makhluk ini menjadi bukti nyata kebesaran-Nya,” ungkap Prof. Eka.
Ia juga berharap pendekatan integratif antara sains dan agama ini menjadi ciri khas keilmuan Prodi Tadris Biologi di UIN Samarinda yang membedakannya dari perguruan tinggi umum.
Kuliah umum menghadirkan narasumber Dr. Dra. Siti Aminah, M.Si, yang dalam paparannya menjelaskan bahwa mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme mikroskopis yang hidup di berbagai tempat, termasuk udara, air, tanah, dan tubuh makhluk hidup. Ia menekankan pentingnya peran mikroorganisme dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan berbagai proses biokimia.
Lebih lanjut, Dr. Siti Aminah mengaitkan keberadaan mikroorganisme dengan perspektif Al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, Al-Qur’an memberikan isyarat yang relevan dengan konsep mikroorganisme melalui penyebutan makhluk kecil dan tidak kasatmata.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan keterkaitan antara wahyu ilahi dan temuan sains modern. Interpretasi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tentang makhluk kecil dapat menguatkan keyakinan akan kekuasaan Allah yang Maha Teliti dalam menciptakan segala sesuatu, termasuk yang tak terlihat oleh mata manusia,” pungkasnya.
Penulis : Kontributor FTIK : Editor : Novan Halim