KUTAI TIMUR, UINSI NEWS,- Gerakan Mahasiswa Pecinta Alam (GEMPA) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda kembali menegaskan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui kegiatan tahunan Pendalaman dan Pemantapan Cinta Alam (P2CA) yang kali ini mengangkat tema “Peran Masyarakat Adat dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Desa Nehas Liah Bing”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 10–16 Februari 2025 di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur ini menggambarkan perjuangan nyata masyarakat adat Dayak Wehea dalam menjaga Hutan Lindung Wehea yang luasnya mencapai ±38.000 hektare, rumah bagi berbagai flora dan fauna langka seperti orangutan, macan dahan, hingga beruang madu.
Melalui pendekatan partisipatif, GEMPA UINSI melakukan observasi langsung, wawancara dengan berbagai tokoh masyarakat dan lembaga adat, serta sosialisasi kepada pelajar sekolah dasar setempat. Ketua Panitia Muhammad Shufi menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran nyata tentang bagaimana kearifan lokal dapat menjadi solusi konservasi hutan yang berkelanjutan.
“Kami menyaksikan bagaimana masyarakat Dayak Wehea menjaga hutan dengan penuh kesadaran spiritual dan sosial. Mereka memiliki lembaga penjaga hutan khusus bernama Petkuq Mehuey yang bertugas melakukan patroli, edukasi, hingga penegakan sanksi adat terhadap pelanggar,” ungkap Shufi.
Kepala Desa Yosepa Ping, S.E., menegaskan bahwa hutan adalah sumber hidup masyarakat. Mereka tidak hanya menggantungkan ekonomi dari hasil hutan, tetapi juga menjalankan upacara adat sebagai bentuk penghormatan terhadap alam. Hal ini senada dengan penuturan Kepala Adat yang menyebutkan bahwa hutan adalah warisan leluhur yang harus dijaga secara sakral.
Namun, tantangan terus membayangi, mulai dari minimnya dukungan pendanaan hingga ancaman ekspansi lahan sawit dan perburuan liar. Meski begitu, masyarakat tetap konsisten menjalankan hukum adat dan memperkuat kerja sama dengan lembaga konservasi dan pemerintah desa.
Selain pelestarian, kegiatan ini juga memuat misi edukasi. GEMPA UINSI menyelenggarakan sosialisasi lingkungan hidup kepada siswa-siswi SD 002 Nehas Liah Bing dengan materi seputar pengelolaan sampah dan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Menurut salah satu guru, program ini berdampak besar pada peningkatan kesadaran lingkungan siswa.
Di akhir kegiatan, panitia menyerahkan plakat sebagai simbol apresiasi dan mempererat hubungan antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga adat. GEMPA berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi nasional tentang bagaimana masyarakat adat bisa menjadi garda terdepan pelestarian hutan berbasis kearifan lokal.
Penulis Berita: UKM Gempa
Editor: Nisa Rahmawati