SAMARINDA, IAIN NEWS,- Minggu (13/11/2016), Warga Kota Samarinda digegerkan dengan aksi oknum yang melakukan teror di sebuah tempat ibadah umat Kristiani di halaman parkir Gereja Oikumene Jalan Dr Ciptomangunkusumo, Desa Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Dikabarkan 4 orang anak menjadi korban aksi teror tersebut. Pelaku teror yang mencoba melarikan diri melalui jalur sungai Mahakam berhasil ditangkap massa.
Dampak aksi teror yang meresahkan dan bisa memicu perpecahan kerukunan beragama tersebut mulai merebak saat salah seorang diduga pelaku bernama Johanda ditangkap dalam keadaan mati mengenakan baju bertuliskan jihad.
Semua orang mengutuk tindakan tidak terpuji itu. Salah satunya datang dari kalangan civitas akademik IAIN Samarinda. Pernyataan sikap langsung diutaranan Rektor Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd sebagaimana diutarakannya. Berikut isi pernyataan sikap Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri satu-satunya di Kaltim-Kaltara.
PERNYATAAN SIKAP
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan Menyebut Nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Mencermati dan merespon peristiwa ledakan Bom yang terjadi di Gereja Oikumene, yang beralamat di Jl. Cipto Mangunkusumo, No. 32 Kelurahan Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur sekitar pukul 10.30 WITA pada Hari Minggu, 13 Nopember 2016, maka dengan ini IAIN Samarinda menyatakan sikap sebagai berikut :
Menyatakan keprihatian yang mendalam atas musibah yang terjadi dan Mengutuk keras Aksi Bom tersebut. Bahwa aksi Peledakan Bom pada tempat Ibadah Gereja Oikumene tersebut merupakan perbuatan keji dan tak beradab yang sama sekali tidak dapat dibenarkan oleh siapapun dan tidak sesuai dengan ajaran Islam
Menyerukan kepada pihak kepolisian untuk dapat mengusut tuntas aksi bom tersebut dan memproses sesuai hukum yang berlaku terhadap pelaku dan aktor-aktor yang terlibat.
Menyerukan kepada pemerintah, organisasi keagamaan serta organiasi- kemasyarakatan untuk bersatu padu waspada dini menangkal gerakan terorisme, anarkisme dan radikalisme atas nama apapun, termasuk atas nama agama. Sebab, tindakan tersebut dapat merusak harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI)
Menyerukan kepada Ulama, Kyai, ustadz, termasuk para khatib dan penyuluh keagamaan untuk dapat senantiasa menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang damai, Islam yang menyerukan persatuan dan persatuan, Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin.
Menyerukan kepada masyarakat dan pihak manapun untuk menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku dan menyerahkan penuntasan kasus ini kepada pihak yang berwajib.
Menyerukan kepada masyarakat umum untuk mewaspadai setiap aksi yang mengindikasikan setiap gerakan terorisme dan kekerasan/anarkisme di lingkungannya masing-masing serta bersama-sama menjaga persatuan dan persatuan, tidak main hakim sendiri demi penegakan hukum
Menyerukan kepada masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dengan melaporkan setiap aksi-aksi yang mengindikasikan gerakan terorisme, anarkisme dan kekerasan kepada pihak berwajib, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai bentuk tindakan pencegahan dini.
Menyerukan kepada setiap kampus perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya untuk memperkuat pemantauan, himbauan serta program-program pendidikan guna mengantisipasi gerakan dan aksi-aksi yang dapat mengarah pada tindakan kekerasan/anarikisme, radikalisme agama dan terorisme.
IAIN samarinda bersedia menfasilitasi dan bekerja sama dengan pihak manapun dalam upaya-upaya mewaspadai dan menangkal aksi dan gerakan terorisme, anarkisme dan radikalisme agama demi harmoni kehidupan yang damai, persatuan dan kesatuan bangsa dan demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Demikian, pernyataan sikap ini kami sampaikan, untuk dapat menjadi maklum bersama. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua sebagai bangsa dan tidak terulang lagi di kemudian hari.
Pancasila Jaya, NKRI Harga Mati !
Samarinda, 13 Nopember 2016
Rektor,
Dr. H. Mukhammad Ilyasin, M.Pd #Tamam