Samarinda, IAIN NEWS-Terkait aksi bom di Samarinda yang membuktikan gerakan radikalisme berpotensi terjadi dimanapun, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda, Dr. Mukhamad Ilyasin, M.Pd mengaku sangat prihatin. Sehingga pihaknya siap memfasilitasi pihak manapun dalam kegiatan maupun program pencegahan radikalisasi.
“IAIN samarinda bersedia memfasilitasi dan berkerjasama dengan pihak manapun dalam upaya-upaya itu demi kehidupan yang damai, persatuan dan kesatuan bangsa dan demi tegaknya NKRI,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ilyasin tidak lupa menyampaikan keprihatinannya atas sikap ekstrim yang terjadi di Gereja Oikumene, di Jalan Cipto Mangunkusumo, No. 32 Kelurahan Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur sekitar pukul 10.30 WITA pada Minggu, (13/11/2016) lalu, dan telah menelan satu korban jiwa yang masih balita atas nama Intan Olivia (2,5) dan empat balita lainnya mengalami luka bakar serius.
“Mengutuk keras aksi bom tersebut. Itu perbuatan keji dan tak beradab yang sama sekali tidak dapat dibenarkan oleh siapapun dan tidak sesuai dengan ajaran Islam,” kata Ilyasin.
“Kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas aksi bom tersebut dan memproses sesuai hukum yang berlaku terhadap pelaku dan aktor-aktor yang terlibat,” lanjutnya.
Pada tragedi ini, Ilyasin mengajak organisasi keagamaan serta organiasi kemasyarakatan untuk bersama mewaspadai dini gerakan terorisme, anarkisme dan radikalisme atas nama apapun.
“Sebab, tindakan teror tersebut merusak harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
Ia mengharapkan peran sentral tokoh agama agar menyebarkan pesan perdamaian.
“Ulama, kyai, ustadz, termasuk para khatib dan penyuluh keagamaan untuk senantiasa menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang damai, Islam yang menyerukan persatuan dan persatuan, Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin,” paparnya.
Begitu pun dengan masyarakat agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang memperburuk situasi sosial.
“Menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku dan menyerahkan penuntasan kasus ini kepada pihak yang berwajib,” jelasnya.
Dengan begitu sebagai kaum akademisi, Ilyasin menambahkan, pihaknya mengajak setiap lembaga pendidikan di Kaltim untuk meningkatkan pemantauan, himbauan melalui program-program pendidikan guna mengantisipasi gerakan dan aksi-aksi yang dapat mengarah pada anarikisme, radikalisme agama dan terorisme.#Her/Muad/Humas-IAIN Samarinda.
Jumlah Pembaca : 27
Share:
Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
muad
LANGUAGE»





