SAMARINDA, UINSI NEWS,- Pengenalan Budaya Akademik & Kemahasiswaan (PBAK) 2021 UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dilaksanakan secara daring pada tanggal 30 Agustus s.d. 3 September 2021 dengan total peserta sebanyak 1430 mahasiswa baru angkatan 2021.
Maulana Farizi selaku Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut menuturkan dalam sambutannya bahwa PBAK ini adalah momen disahkannya transformasi status siswa menjadi mahasiswa UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
“Kalian yang sebelumnya adalah siswa-siswi Sekolah Menengah, kini telah bertransformasi menjadi mahasiswa dan pada momentum kali ini melalui acara PBAK, secara sakral dan sah telah menjadi seorang mahasiswa,” ujarnya
Ketua DEMA-I itu juga membakar semangat mahasiswa baru dengan ungkapan Soekarno.
“Menjadi mahasiswa punya tanggung jawab yang besar karena kita mengemban tanggung jawab terhadap perubahan dan sesuai dari cita-cita Soekarno bahwa seorang pemuda harus dapat mengguncangkan dunia. Apakah kita bisa? Tentu bisa dan jawabannya HARUS BISA,” tegasnya.
“Maksimalkan kecerdasaan intelektual, emosional, dan spiritual yang kita miliki. Dengan ketiga itulah kita bisa menciptakan ruang sejarah baru dan itulah hakikatnya seorang mahasiswa pemuda sejati,” tutupnya.
Di panggung yang sama, Eko Abiyyu Dzulsuri Sulthon sebagai Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut mengajak seluruh peserta untuk bisa mengikuti PBAK dengan serius dan khidmat meski acara dilakukan secara online. Di ruang Zoom Meeting, ditampilkan pula sambutan PBAK dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
“Tidak semua orang berkesempatan menjadi mahasiswa. Selain dibekali seperangkat ilmu pengetahuan, mahasiswa juga diberikan tanggung jawab moral yang lebih besar, dipundaknya terdapat harapan masyarakat sebagai agent of change. Oleh karena itu mahasiswa harus bisa membaca fenomena sosial kebangsaan secara kritis agar tidak terjebak pada kepentingan golongan,” ujarnya.
K.H. Yaqut Cholil juga mengatakan harapannya kepada mahasiswa millenial untuk bisa menjadi penjaga dan pelaksana nilai-nilai Pancasila, serta pelopor budaya moderasi beragama.
“Saya bangga bertemu dengan mahasiswa yang notabenenya adalah generasi millenial dan diharapkan menjadi penjaga utama nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa, untuk mewujudkan moderasi beragama yang sedang kita gaungkan. Para mahasiswa Islam harus proaktif dan turut serta mempelopori budaya moderasi untuk menciptakan lingkungan sosial yang damai,” tegas Menteri Agama.
Hari pertama PBAK 2021 UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda ini disambut hangat oleh Rektor Prof. Mukhamad Ilyasin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan selamat datang kepada mahasiswa baru UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
“Selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru kita yang telah diterima di UIN Sutan Aji Muhammad Idris Samarinda yang selama ini selalu kita gelorakan sebagai kampus hijau PTKIN di Kaltim dan Kaltara,” tuturnya.
“UINSI atau UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda adalah satu-satunya Perguruan Tinggi Islam Negeri yang mempresentasikan teritorial Kaltim dan Kaltara. Alih status IAIN menjadi UIN adalah bentuk kemajuan kita yang serius terhadap perubahan dan pengembangan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagai pelaksana yang mengemban amanah UIN untuk menjaga dan mengembangkan nama baik kampus ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan perdana di hadapan mahasiswa baru angkatan 2021 itu, Prof. Ilyasin mengatakan bahwa PBAK adalah sarana silaturahmi yang akan memberikan kesadaran terhadap tanggung jawab dan amanat.
“Kita bisa mengistilahkan PBAK ini sebagai sarana silaturahmi pertama untuk mempererat hubungan komunikasi, terutama komunikasi akademik. Melalui PBAK, kita harus menambah kesyukuran dan kecintaan kita, yang ending-nya nanti adalah kesadaran akan tanggung jawab terhadap kampus. Itulah bagian dari harapan dan tujuan pelaksanaan PBAK,” ujar Prof. Ilyasin
Di akhir sambutannya, Prof. Ilyasin mengatakan poin penting PBAK adalah sense of belonging untuk kemudian melahirkan semangat dalam menyukseskan Kampus PTKIN satu-satunya se-Kaltimtara.
“Salah satu poin penting terselenggaranya PBAK ini adalah bagaimana menguatkan keyakinan kita terutama mahasiswa baru dan para orang tua tentang kampus kita dan terhadap kampus kita. Keyakinan itulah yg mendasari semangat atau tidaknya kita dalam melakukan sesuatu. Dengan keyakinan yang kuat Insya Allah kita akan memiliki motivasi untuk bekerja dengan baik, belajar lebih baik, dengan modal sense of belonging kita. Rasa memiliki terhadap kampus untuk bersama-sama, berpartisipasi, dalam menyukseskan program-program kampus,” tutupnya. (humas/rh/ns).