Mulai Menggalakkan Cyber Army Kampus, Stafsus Menag: Patroli Ujaran Kebencian & Menangkan Isu Strategis di Lingkungan PTKIN

Kegiatan769 views
SAMARINDA, UINSI NEWS,- Staf Khusus Menteri Agama RI bidang Media, Komunikasi Publik, dan Teknologi Informasi Wibowo Prasetyo hadir menjadi narasumber dengan mengangkat bahasan Strakom Publik untuk Sosialisasi PTKIN di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda pada agenda Kuliah Umum yang diselenggarakan di Hotel Harris, Samarinda. Kamis (2/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Wibowo sampaikan sinergitas seluruh pihak, terutama kehumasan untuk memperjuangkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di media.

“Humas menjadi garda terdepan untuk seluruh lembaga, termasuk PTKIN. Humas disini berperan penting untuk membentuk wajah baik buruknya lembaga, termasuk dalam pertarungan wacana dan isu-isu strategis di media konvensional dan media sosial.”

“Untuk itu, humas memiliki kapasitas, kreatif, dan inovatif dalam membuat strategi komunikasi yang baik agar semua program, informasi dan seluruh capaian prestasi bisa terinformasikan kepada publik secara luas,” kata Wibowo.

Acara ini dihadiri Wakil Rektor I dan II, Kabiro AUPK, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris jurusan, Ketua dan Sekretaris Unit, Kepala dan Sekretaris Lembaga, serta Dosen UINSI Samarinda.

Dilansir dari media kemenag.id, Stafsus Menag bidang Informasi itu juga mengajak humas untuk upgrading menjadi humas PTKI yang andal dan berkembang mengikuti zaman.

“Sebab, humas harus memanfaatkan era digital yang perkembangannya sangat pesat sebagai alat dalam penyampaian pesan. Humas PTKIN harus menjadi tempat menggodok inovasi dengan memanfaatkan ruang-ruang digital.”

“Manfaatkan ruang-ruang digital, mulai dari sosialisasi sampai kampanye program-program kampus. Gratis, efektif, menjangkau secara luas. Kalau mau lebih tertarget, ada yang berbayar tapi murah. Tapi jangan asal posting, konten harus dibuat menarik, desain visualnya mesti kreatif, namun substantif.”

Mengingat jumlah kalangan milenial dan generasi Z yang sudah lebih dari setengah jumlah populasi warga Indonesia, maka diperlukan pendekatan khusus yang sesuai dengan eranya, terutama untuk menarik hati dan minat mahasiswa baru yang merupakan generasi milenial dan gen Z.

“Menurut survei Alvara Institute, jumlah generasi Z dan milenial mencapai 53% dari jumlah populasi warga. Bikin strategi komunikasi yang mendekatkan pada karakteristik kalangan tersebut. Pakai cara-cara yang tidak konvensional, out of the box. Calon mahasiswa dari Gen Z ini unik, punya karakter tersendiri. Bagaimana menarik minat calon mahasiswa dari Gen Z, perlu pendekatan yang unik juga.”

Terakhir, Wibowo juga menginstruksikan untuk mulai menjajaki cyber army yang bertugas sebagai patroli dunia maya terkait citra Kampus.

“Cyber army di kampus PTKI tidaklah mudah. Tapi sudah saatnya punya karen apapun itu harus siap perang melawan segala hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan informasi yang salah terhadap Kementerian Agama dan juga PTKIN sendiri. Harus diluruskan segala gorengan terhadap instutusi kita ini. SDM di PTKIN sangat banyak dan ini harus digerakkan. Kapasitas keilmuannya tak perlu diragukan, tinggal membiasakan diri saja dengan dunia digital.”

“Bisa dipastikan mustahil melakukan kerja sendiri. Harus kerja sama, berkolaborasi dengan pihak lain. Selain menjadi ringan, program juga jauh lebih masif cakupannya.” (humas/kemenag/rh).