Pengambilan sumpah yang diselenggaran di Aula Rektorat lantai 3 kampus 2 UINSI Samarinda tersebut bertanda bahwa Pemilihan Raya (Pemira) atau dikenal sebagai pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa tahun 2023 segara dimulai dalam waktu dekat.
Pria akrab disapa Mahyudin kepada KPUM dan Banwasra UINSI Samarinda menegaskan bahwa tugas yang diembannya merupakan pekerjaan yang cukup serius. Untuk itulah kata dia, penyelenggara dan pengawas harus melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa, terlebih lagi pada saat merekrut bakal calon hingga pada saat proses pemilihan nantinya.
“Mungkin saja ada sanggah jika memang diperlukan, karena kan demokrasi membolehkan itu, misalnya ada salasatu paslon yang tidak terpilih lalu merasa tidak puas, itu boleh saja diadukan kepada banwasra,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada KPUM dan Banwasra agar menjaga sportifitas demokrasi kampus, sehingga ketua dan wakil ketua Dema yang terpilih betul-betul suara dari mahasiswa.
“Ini menjadi penting bagi KPUM dan Banwasra bahwa terlepas apapun bendera dan golongannya, ya tetap harus sportif meskipun benderanya beda,”katanya.
Selain itu, ia berharap kepengurusan mendatang harus lebih selektif dalam memilih pengurus Dema, jangan sampai justru mahasiswa nonaktif pun ikut dalam kepengurusan.
“Jangan seperti yang dulu lagi lah, ada pengurus yang tidak aktif (cuti atau dicutikan) tapi kok masuk dalam pengurus. Itu kan seharusnya tidak diperbolehkan,” pungkasnya.
Dari pantauan media ini, pada prosesi pengukuhan tersebut turut dihadiri Sema Dema Universitas serta KPUM dan Banwasra UINSI Samarinda. (*)
