Skip to content

Dibuka Sekjen Kemenag, Kabiro AUPK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Jadi Moderator FGD Forum Biro dan Kabag PTKN

JAKARTA, UINSI NEWS,- H. Suriansyah, S.Ag., M.Pd., Kepala Biro AUPK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda hadir mengikuti Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Luminor, Jakarta Barat DKI.

Dibuka langsung oleh Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT., Sekretaris Jenderal Kemanag RI, kegiatan yang diikuti oleh seluruh kepala Biro AUAK, AUK, AUPKK, dan AAKK pada PTKN se-Indonesia ini rencananya akan berlangsung selama 3 hari, mulai 13 sampai 15 Mei 2024.

Mengusung tema “Penguatan Tata Kelola PTKN Menuju Internasionalisasi”, FGD ini menghadirkan Ruchman Basori, S.Ag., M.Ag., Inspektur pada Inspektorat Wilayah II Inspektorat Jenderal Kementrian Agama RI, sebagai narasumber FGD hari pertama.

Didaulat sebagai moderator FGD, H. Suriansyah pun mendampingi Ruchman Basori saat memaparkan materinya yang mengusung tema “Penguatan Peran Regulator dalam Tata Kelola di PTKN”.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan baik. Arahan-arahan yang diberikan oleh Sekjen dan Inspektorat Wilayah 2 mewakili Irjen sangat inspiratif dan solutif,” ucap H. Suriansyah yang ditemui usai FGD hari pertama.

H. Suriansyah juga sampaikan arahan Sekjen dan Inspektorat Wilayah di antaranya perlu smart ASN, smart government dan sinergitas pemangku kepentingan yang lebih kuat untuk kepentingan lembaga dan organisasi.

Selain itu, Forum Biro ini juga membahas tentang Isu KIP, penguatan LPM dan layanan SPI serta perlunya rekomendasi konkrit untuk penguatan regulasi yang sudah di undangkan, termasuk pesan kepada pejabat struktural ketika akan beralih ke fungsional dosen untuk mempersiapkan 1 tahun sebelumnya.

“LPM dan SPI menjadi dua akar tunggang lembaga untuk terus di dorong bagi dua penguatan akademik dan non akademik,sehingga perlu ada dukungan yang kuat,” ucap H. Suriansyah menyampaikan pesan rekomendasi dari FGD hari pertama.

Melalui forum ini disampaikan juga perlunya smart class untuk kaderisasi dan peningkatan kompetensi tupoksi bagi masing-masing ASN dan P3K.

“Yang utama adalah perlu ada perubahan mindset dan perlunya peningkatan sinergitas, mulai dari mitra, ASN, bahkan pejabat di tingkat paling bawah untuk mewujudkan PTKIN unggul. Hal ini bisa dilakukan melalui penguatan anggaran internasionalisi bagi akademik dan non akademik,” lanjutnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»