SAMARINDA, UINSI NEWS,- Sebanyak 59 Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menggelar aksi penanaman pohon sebagai bagian dari implementasi nilai-nilai ekoteologi menjelang pelantikan nasional PPPK Kementerian Agama tahap pertama tahun 2024.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus respons terhadap instruksi pelantikan yang tidak hanya bersifat seremonial, namun juga berorientasi pada aksi nyata. Dalam panduan pelantikan, para peserta diwajibkan menanam satu pohon di lingkungan kerja, satuan pendidikan keagamaan, atau tempat ibadah, serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto atau video sesuai ketentuan yang berlaku.
Secara nasional, Kementerian Agama dijadwalkan akan melantik sebanyak 71.010 PPPK pada Senin, 26 Mei 2025. Pelantikan ini akan berlangsung serentak dengan metode gabungan daring dan luring di seluruh satuan kerja Kemenag, termasuk diantaranya 59 peserta dari UINSI Samarinda. Peserta dari unit pusat akan mengikuti secara luring di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, sedangkan peserta dari satuan kerja daerah akan mengikuti secara daring melalui Zoom.
Aksi penanaman pohon ini selaras dengan program Asta Protas Kemenag Berdampak, khususnya pada pilar “Penguatan Ekoteologi”. Penguatan Ekoteologi menjadi satu dari delapan (asta) program prioritas Kementerian Agama. Ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025 Tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029.
Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. sebelumnya sampaikan harapan agar seluruh ASN Kementerian Agama memperkuat kesadaran spiritual dan ekologis sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
Dilansir dari kemenag.go.id., Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Kamaruddin Umar, M.A., turut menegaskan bahwa Inisiatif penanaman pohon sebelum pelantikan PPPK ini sejalan dengan program Asta Protas Kemenag Berdampak, khususnya pilar Penguatan Ekoteologi.
“Kami ingin ASN Kemenag tidak hanya cakap secara administratif, tapi juga berkontribusi langsung pada keberlanjutan lingkungan,” tegasnya.
Penulis: Nisa Rahmawati | Editor: Agus Prajitno