PBAK: Mahasiswa Menjadi Pelopor Lingkungan Bebas Sampah di Kota Samarinda

Mahasiswa baru disambut dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), dengan semangat kemerdekaan RI, karena PBAK dilaksanakan bersamaan dengan momentum kemerdekaan RI ke 80 tahun, pesan penting dalam PBAK di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, bagaimana mahasiswa memiliki peran strategis dalam mengisi Pembangunan dan melakukan perubahan terbaiknya.

Di era modern saat ini, isu lingkungan menjadi salah satu perhatian utama di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Kota Samarinda, sebagai salah satu kota besar di Kalimantan Timur, tidak luput dari masalah ini. Sampah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat, dan dampaknya terhadap kesehatan serta kualitas hidup sangat signifikan.

Sehingga, peran mahasiswa sangat penting dalam menyongsong lingkungan bebas sampah. Mahasiswa UINSI dapat menjadi pelopor akan pentingnya menjaga lingkungan, perhatian serius pada dampak sampah terhadap hidup sehat, tentunya agar mahasiswa dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Sampah dan Dampaknya terhadap Lingkungan
Sampah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh kota-kota besar, termasuk Samarinda.

Setiap harinya, volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang terjadi di Kota Samarinda.

Pentingnya pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berkaitan dengan kebersihan, tetapi juga dengan kesehatan masyarakat. Sampah yang menumpuk dapat menjadi sarang bagi berbagai macam penyakit, seperti demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit saluran pencernaan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bersih harus ditanamkan sejak dini, terutama di kalangan generasi muda, termasuk kalangan mahasiswa.

Peran Mahasiswa dalam Menciptakan Lingkungan Bebas Sampah dan Hidup Sehat Lingkungan yang bersih dan sehat sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik, mahasiswa dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak negatif dari sampah.

Mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam gerakan lingkungan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka dapat berkontribusi dalam berbagai cara untuk menciptakan lingkungan bebas sampah. Berikut beberapa peran yang dapat diambil oleh mahasiswa:
Menjadi Pelopor dalam Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Mahasiswa dapat mengadakan seminar, lokakarya, atau kampanye secara rutin untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Dengan memberikan informasi yang tepat, masyarakat dapat lebih memahami dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan.

Kegiatan Nyata langsung Bersih-Bersih
Mengorganisir kegiatan bersih-bersih di tempat-tempat umum, seperti taman, sungai, dan pantai, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi sampah. Kegiatan ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun rasa kepedulian dan kebersamaan di antara masyarakat.

Selalu berInovasi dan memberikan Solusi Kreatif Mahasiswa juga dapat berperan dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah. Misalnya, mereka dapat mengembangkan aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk membuang sampah dengan benar atau menciptakan produk daur ulang dari bahan-bahan bekas.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Organisasi Lain Berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal ini (pemerintah Kota Samarinda) dan organisasi non-pemerintah (NGO) dapat meningkatkan efektivitas program-program lingkungan. Mahasiswa dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk menciptakan kebijakan yang mendukung lingkungan bersih.

Sehingga melalui kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UINSI 2025, maka Lingkungan bebas sampah adalah sebuah impian yang dapat diwujudkan, jika semua pihak berkontribusi. Khususnya di kalangan mahasiswa UINSI Samarinda sebagai generasi penerus, dapat menjadi pelopor, karena memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Untuk meningkatkan kesadaran, serta peran mahasiswa dalam berpartisipasi kegiatan bersih-bersih, serta menciptakan inovasinya, mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi Pembangunan di Kota Samarinda. Mari bersama-sama menyongsong lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang. (TBTS://terus belajar dan tetap semangat)

Penulis : Dr. Mohammad Salehudin, M.Pd (WD III FUAD UINSI Samarinda)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»