Rektor UINSI Hadiri Coffee Morning Bersama Polda Kaltim, Bahas Upaya Menjaga Kondusifitas Wilayah

BALIKPAPAN, UINSI NEWS – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar Coffee Morning bersama Forum Rektor se-Kalimantan Timur Tahun 2025 di Balikpapan. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana memperkuat sinergisitas antara kepolisian dan perguruan tinggi untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif di wilayah Kalimantan Timur.(16/9)

Acara dihadiri oleh 13 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Kaltim, termasuk Rektor UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag. Turut hadir Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar Priantoro, S.H., SIK., CEF., M.H., serta jajaran kepolisian dan sivitas akademika.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Zurqoni menegaskan pentingnya perguruan tinggi menjaga kedekatan dengan mahasiswa. “UINSI telah menerapkan ruang diskusi, bahkan mengundang Densus 88 untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa. Kami juga melakukan pendekatan persuasif dan humanis dalam bentuk spiritualitas. Dengan begitu, sekalipun ada aksi mahasiswa, kami berharap mereka tetap menjaga sikap sesuai nilai akhlak dan adab yang diajarkan di kampus,” ungkapnya.

Ketua panitia menyampaikan bahwa coffee morning ini menjadi sarana koordinasi, bertukar pikiran, serta informasi terkini terkait situasi nasional dan regional, khususnya menyikapi dinamika aksi mahasiswa yang terjadi sejak 25 Agustus hingga 1 September di berbagai daerah. “Harapannya, forum rektor dapat berdiskusi terbuka dengan pihak kepolisian demi mengatasi isu-isu yang berkembang,” ujarnya.

Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh rektor yang hadir. “Kami berterima kasih atas kesediaan bapak ibu rektor menghadiri acara ini. Kehadiran perguruan tinggi sangat penting karena mahasiswa adalah generasi dengan semangat dan pemikiran kritis yang perlu diarahkan agar tetap produktif dan kondusif,” tegasnya.

Beliau menambahkan, Polda Kaltim siap mengawal proses demokrasi dengan menjamin kebebasan berekspresi mahasiswa, namun tetap dalam koridor hukum. “Kami berharap perguruan tinggi bisa menjadi jembatan komunikasi kepada mahasiswa agar tidak terjebak bias isu, sehingga dapat mengurangi risiko gesekan antara aparat dan mahasiswa,” jelasnya. Kapolda juga menekankan pentingnya dialog pendidikan hukum sebagai langkah pencegahan konflik.

Dalam paparannya, Kapolda mengingatkan bahwa fenomena aksi yang berkembang saat ini perlu diwaspadai karena bisa berkembang dari aksi damai, berpotensi gesekan, hingga anarkis. Data yang dihimpun mencatat 7 isu nasional, 16 isu lokal, serta melibatkan sekitar 6.850 orang dalam berbagai aksi.

Mewakili Forum Rektor se-Kalimantan Timur, Dr. Farid Wajidy, M.Pd menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kapolda yang telah menginisiasi kegiatan ini. “Kami para pimpinan perguruan tinggi menyambut positif ajakan Polda Kaltim. Kami berkomitmen untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah, baik di dalam maupun di luar kampus. Ke depan, kami siap menindaklanjuti dengan kerja sama konkret melalui MoU, terutama dalam dialog edukatif mengenai keamanan dan ketertiban,” ujarnya.

Ia menutup dengan penegasan, “Polisi bukan Superman, tapi kita harus menjadi Super Team. Dibutuhkan sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah, dan media untuk menghadapi tantangan era post-truth yang kerap dimanfaatkan pihak tertentu demi kepentingan sempit.”

Kegiatan coffee morning ini menjadi momentum strategis untuk membangun komunikasi dua arah antara kepolisian dan perguruan tinggi. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan Kalimantan Timur tetap kondusif, terlebih dengan posisi strategisnya sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»