Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan benchmarking dari UIN Sunan Kudus. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antar-PTKIN dalam rangka implementasi SDGs di lingkungan perguruan tinggi Islam.
“Kegiatan ini menjadi ruang bagi kedua lembaga untuk berbagi praktik baik dalam pengelolaan perguruan tinggi yang berkelanjutan, termasuk dalam tata kelola akademik, riset, dan pengabdian masyarakat berbasis SDGs,” ujar Prof. Zurqoni.
Beliau juga menambahkan pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Islam di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan transformasi digital.
Rektor UIN Sunan Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrahman Kasdi, Lc., M.Si menyampaikan bahwa tujuan utama benchmarking ini adalah untuk mempelajari praktik terbaik UINSI Samarinda dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan tata kelola kampus hijau dalam tridharma perguruan tinggi.
“Kami melihat UINSI Samarinda telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam tata kelola kampus hijau dan manajemen SDGs. Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat kapasitas kelembagaan kedua universitas,” jelasnya.
Beliau juga menyinggung keterbatasan anggaran yang dapat diatasi melalui pemanfaatan teknologi daring dalam kolaborasi akademik, seperti promotor eksternal doktoral, kegiatan Ngopi Bareng bersama Komisi VIII DPR RI, serta penyelenggaraan seminar nasional dan internasional.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UINSI Samarinda, memberikan pemaparan mengenai profil dan sejarah berdirinya kampus. Ia menjelaskan bahwa nama Sultan Aji Muhammad Idris diambil dari Sultan ke-14 Kerajaan Kutai Kartanegara.
“UINSI Samarinda terus berkembang dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Lahan kampus merupakan hibah dari Pemprov Kaltim, sedangkan pembangunan gedung dan sarana lainnya juga didukung melalui SBSN dan bantuan daerah,” ungkapnya.
Prof. Nasir juga menambahkan bahwa UINSI pernah menempati peringkat ke-6 terbaik nasional dalam UI GreenMetric, meskipun saat ini berada di posisi ke-10 karena fokus pada peningkatan akreditasi dan tata kelola institusi.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UINSI Samarinda, Prof. Dr. H. Bambang Purnomo, M.Ag, turut memperkenalkan berbagai program unggulan lembaga, termasuk pengembangan Laboratorium Halal dan kegiatan riset berbasis masyarakat. Ia juga memberikan apresiasi atas prestasi publikasi ilmiah UIN Sunan Kudus, khususnya dalam pengelolaan jurnal yang telah terindeks Scopus.
“Kami berharap kerja sama riset dan publikasi antara kedua universitas dapat terus ditingkatkan, sebagai wujud kontribusi nyata terhadap penguatan SDGs bidang pendidikan dan inovasi,” tuturnya.
Kegiatan benchmarking dan penandatanganan kerja sama ini diakhiri dengan sesi diskusi kelompok (FGD) yang membahas implementasi SDGs di lingkungan perguruan tinggi Islam. Baik UIN Sunan Kudus maupun UINSI Samarinda sepakat untuk terus memperluas kerja sama dalam bidang akademik dan kelembagaan sebagai wujud komitmen bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Penulis : Novan Halim | Editor : Agus Prajitno