FEBI UINSI Samarinda Gelar Seminar Moderasi Beragama, Hadirkan Rektor UIN Sunan Kudus sebagai Narasumber

SAMARINDA, UINSI NEWS– Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda menyelenggarakan seminar bertajuk “Implementasi Moderasi Beragama dalam Kurikulum dan Kehidupan Akademik” pada Rabu (23/10) di Aula FEBI Kampus UINSI Samarinda.

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si., Rektor UIN Sunan Kudus, sebagai narasumber utama. Seminar diikuti oleh jajaran pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa di lingkungan FEBI dengan antusias.

Dalam sambutannya, Rektor UINSI Samarinda, Prof. Dr. Zurqoni, M.Ag., menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk. Menurutnya, moderasi merupakan kunci menjaga keseimbangan dan kerukunan di tengah keberagaman bangsa.

“Di tengah kompleksitas kehidupan, heterogenitas geologi, dan pluralitas budaya Indonesia, diperlukan sikap moderat seorang Muslim sejati untuk menjaga kerukunan hidup bersama, menghindari ekstremisme dan intoleransi. Semangat inilah yang akan digali lebih dalam melalui materi dari narasumber kita hari ini,” tutur Prof. Zurqoni dalam sambutannya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UINSI Samarinda berkomitmen untuk terus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama, tidak hanya melalui kegiatan akademik, tetapi juga dalam kehidupan sosial kampus.

 

Sementara itu, Prof. Dr. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si. dalam paparannya menjelaskan bahwa moderasi beragama merupakan prinsip dasar dalam membangun masyarakat yang damai dan toleran. Nilai-nilai moderasi, kata dia, perlu diimplementasikan secara nyata dalam kurikulum pendidikan agar mampu membentuk karakter mahasiswa yang inklusif dan menghargai perbedaan.

“Moderasi beragama bukan sekadar wacana, tetapi harus menjadi bagian dari cara berpikir, bersikap, dan bertindak. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi kepada generasi muda agar tumbuh menjadi agen perdamaian dan keadilan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam konteks pendidikan Islam, moderasi beragama tidak berarti memoderasi ajaran agama, tetapi mengajarkan keseimbangan antara keyakinan dan sikap menghormati perbedaan.

Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber, yang berlangsung dinamis dan interaktif. Para peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru mengenai penerapan moderasi beragama dalam konteks akademik dan sosial masyarakat.

Melalui kegiatan ini, FEBI UINSI Samarinda berharap dapat memperkuat peran kampus sebagai pusat pengembangan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, sekaligus meneguhkan komitmen UINSI dalam membangun masyarakat yang damai, toleran, dan berkeadaban.

Penulis: Lutfi Irawan
Editor: Agus Prajitno

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
LANGUAGE»