Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan FTIK, Dra. Etty Nurbayani, M.Pd., membuka acara sekaligus memberi sambutan kepada para peserta yang bergabung. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi AI dalam menciptakan sistem pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Beliau juga mengingatkan peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.
“Pemanfaatan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Mahasiswa harus siap menjadi pelaku utama dalam proses digitalisasi pendidikan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai keislaman,” ujar Dra. Etty Nurbayani.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Jurusan Pendidikan Islam, Drs. Darwis, M.Si., yang menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pelatihan ini. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam menyiapkan lulusan yang inovatif dan kompetitif di era digital. “Mahasiswa PAI harus mampu menjadi pelopor pembelajaran berbasis teknologi, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip pedagogi Islam,” tegasnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PAI, Tasiq Baihaki, dalam sambutannya menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa untuk membangun ekosistem akademik yang progresif dan berorientasi masa depan. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan momentum ini sebagai bekal menghadapi tantangan di dunia kerja dan masyarakat.
Pelatihan menghadirkan narasumber utama Dr. Sugiyono, M.Kom., pakar teknologi pembelajaran, yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang AUPK FUAD UINSI Saamrinda. Pada kesempatan ini, beliau memaparkan materi seputar pemanfaatan aplikasi Magic School, sebuah platform berbasis Artificial Intelligence yang dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar secara kreatif dan interaktif. Peserta diajak memahami fitur-fitur unggulan dalam aplikasi tersebut, sekaligus melakukan praktik penggunaan secara langsung dalam merancang media pembelajaran digital.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta, yang turut aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Para mahasiswa menyambut pelatihan ini dengan positif karena memberikan wawasan baru serta inspirasi dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi.
Menutup kegiatan, Dra. Etty Nurbayani kembali menyampaikan harapan agar para peserta tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam berbasis digital yang inklusif dan berdaya saing.
Penulis: Idris (Humas FTIK) | Editor: Nisa Rahmawati
