Prof. Nasir yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I UINSI Samarinda itu sampaikan alasan mengapa lulusan PTKI harus unggul.
“Kenapa lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam harus kompetetif? 1) karena ia menjadi tuntutan dengan tuntunan Al-Qur’an; 2) idealitas pendidikan islam, teori kurikulum, dan teori belajar; 3) kebijakan kurikulum negara;dan 4) tuntutan realitas global,” ungkapnya.
Dalam buku Naskah Pidato Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Ag., disampaikan bahwa kurikulum rekonstruksi sosial berupaya menghidupkan pendidikan dengan perkembangan masyarakat.
“Model konsep kurikulum rekonstruksi sosial ini bersumber dari aliran pendidikan internaksional yaitu pandangan pendidikan merupakan bukan hasil upaya sendiri, namun dengan upaya bersama yaitu dibutuhkan interaksi antara peserta didik, pendidik dan lingkungan pendidikan. Salah satu karakteristik kurikulum ini adalah bersifat hidup, dinamis, yang mengikuti perkembangan masyarakat. karenanya, kurikulum bersinergi dengan masyarakat.”
“Keberadaan kurikulum rekonstruksi sosial diharapkan mampu mengakomodasi semua permasalahan yang dihadapi masyarakat, sehingga pada prinsipnya model ini berpendapat bersama, interaksi, dan kerja sama. Adapun bentuk interaksi dan kerjasama bisa saja terjadi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, ataupun antara peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya.” (humas/rh).
Share:
