Pada kesempatan tersebut, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sampaikan bahwa transformasi itu merupakan suatu pilihan, pilihan yang boleh ataupun tidak untuk dipilih dan dilaksankan.
“Jika memilih untuk melakukan transformasi dalam hal ini trasnformasi digital, sebelumnya kita harus mentransformasikan pola pikir kita terlebih dahulu. Mustahil kita melakukan transformasi, jika pola pikir kita belum bertransformasi atau masih pada pemikiran lama yang kolot,” ucap Menteri Agama.
Lebih lanjut, Menteri Agama menegaskan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan jajarannya untuk selalu memberikan teladan yang baik bagi lingkungan sekitarnya.
“Sebagai keluarga besar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, tentu harus memberikan perhatian khusus terhadap lembaga pendidikannya dengan lebih memperkenalkan kepada orang-orang sekitarnya, sehingga selanjutnya keberadaannya semakin diakui,” lanjutnya.
Menteri Agama juga berpesan untuk mengatur program dengan baik, dengan segala kendala dan keterbatasan yang ada.
“Saya harapkan (Raker ini) menemukan solusi sehingga program dan layanan dapat dijalankan sebagaimana mestinya,” tuturnya.
Selanjutnya, Menteri Agama juga menekankan pentingnya transformasi digital dalam rangka mempermudah pelayanan terhadap masyarakat yang harus dimulai dengan transformasi pola pikir.
Kemudian dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan “Kemakmuran suatu negara akan tercapai dengan dukungan mekanisme pendidikan yang baik, kemakmuran hanya akan hadir lewat bangsa-bangsa terdidik. Kita berharap lembaga-lembaga pendidikan yang kita miliki mampu menjadi penyejuk masyarakat,” ucapnya.