Skip to content

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda laksanakan kajian rutin berbarengan dengan Peringatan Hari Anak dan Peringatan Tahun Baru Islam 1446 H yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI.

Peringatan Tahun Baru Islam 1446 H ini dikemas dengan agenda Pengajian dan Santunan Anak Yatim yang digelar secara hybrid, online dan offline.

Mengusung tema “Momentum Evaluasi Diri dan Aktualisasi Potensi Diri”, kegiatan yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI ini berlangsung di Rumah Dinas Menteri Agama RI pada Jum’at 19/07/2024.

Dr. Sri Susmiyati, M.Pd. selaku ketua DWP UINSI Samarinda mendukung penuh atas kegiatan tersebut dalam upaya mengaktualisasikan pribadi yang lebih baik di tahun baru hijriah sekaligus memeriahkan Hari Anak Nasional dengan aktif mengikuti kegiatan yang digelar Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI.

Ketua DWP Kementerian Agama RI Dr. Hilda Ainissyfa sampaikan bahwa Spirit Hijriah ini Senantiasa menjadi momen untuk muhasabah, evaluasi, dan introspeksi diri serta senantiasa menebar manfaat melalui potensi diri.

Penasehat DWP Kementerian Agama Republik Indonesia Eny Retno Yaqut menambahkan bahwa tahun menjadi penanda pertambahan usia yang sepatutnya mencerminkan kedewasaan dengan selalu mengaktualisasikan kebermanfaatan diri dimanapun berada.

Sehari sebelumnya, DWP UINSI Samarinda juga mengikuti kegiatan Pesantren Ramah Anak untuk Indonesia (PERANESIA) Road To Peringatan Hari Anaka Nasional tahun 2024 bertajuk Peranesia Talk Show “belajar dari Cara Pesantren Cegah Perundungan Anak” yang juga diinisiasi oleh DWP Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam.


Kegiatan ini juga berlangsung secara hybrid (online dan offline) di Hotel Pullman Jakarta Central Park Podomoro City pada Kamis (18/07/2024) kemarin.

PLT Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Abu Rokhmad, sebut kegiatan ini tak lain bertujuan memberikan kita kesadaran bahwa Anak-anak memiliki keistimewaan masing-masing yang harus dijaga, dilindungi dari tindakan yang bisa mempengaruhi sikologi mereka. Salah satunya dengan mencegah bagi anak-anak untuk melakukan perundungan (bulying) terhadap sesama.

Eny Retno Yaqut kemudian soroti peran pesantren secara strategis dalam pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan karena mayoritas santri berada pada rentang usia anak-anak.

“Keterlibatan agama dalam perlindungan anak diakui memiliki dampak yang signifikan dalam kepentingan terbaik anak di Indonesia. Serta implementasi nilai ramah anak di pesantren. Sejak lama, pesantren mengimplementasikan nilai-nilai perlindungan anak secara spontan sesuai anjuran agama dan kultur masing-masing pesantren,” ucapnya.

“Selain peluang juga memiliki tantangan diantaranya perubahan persepsi tentang perlindungan anak. Landasan hukum perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Serta nilai agama dalam perlindunhan anak. Pesantran adalah salah satu lembaga yang ramah dan juga rahmat. Maka dari itu kegiatan ini juga merupakan salah satu yang meningkatkan marwah pesantren sebagai solusi ramah anak,” lanjutnya.

Dua hari berturut-turut ikut mengupgrade wawasan bersama, kegiatan ini pun diharapkan dapat membawa manfaat dan berkah bagi anggota DWP UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. (HUMAS/li/ns)

LANGUAGE»
× Hubungi Kami