SAMARINDA, UINSI NEWS,- Hari Amal Bhakti Ke-77 Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2022 ini dilaksanakan dengan menggunakan Baju Adat oleh seluruh peserta di Auditorium 22 Dzulhijjah. Senin (3/1/2022).
Nahdia terpilih sebagai Juara I Parade Baju Adat dengan mengenakan Baju Adat Koto Gadang pada pagelaran HAB Ke-77 di UINSI Samarinda.
“Baju ini yang saya ketahui, mencerminkan falsafah Minangkabau adat basyandi syarak, syarak basandi kitabullah, adat yang diterapkan tidak terlepas dari keislaman, jadi tudung yang dikenakan di kepala ini dimaksudkan untuk menutup rambut atau aurat atau tikuluak. Warna hitam baju ini juga ada maknanya, melambangkan kepemimpinan, ketegasan. Selempang yang dikalungkan dari pundak ini menjadi bentuk perjuangan seorang ibu yang penuh kasih, seperti ketika mereka menggendong anaknya.”
“Saya senang dan bersyukur bisa berpartisipasi di HAB Ke-77 ini, saya tidak menyangka bahwa saya akan terpilih menjadi Juara pertama pada parade baju adat. Semoga tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya akan semakin banyak yang ikut dan semakin meriah HAB di UINSI Samarinda.”
Juara II diraih oleh Yovanda Noni, M.E. dengan membawakan Baju Adat Toraja berwarna merah dan aksen etnik pada mahkotanya.
“Pakaian dan perhiasan ini memiliki makna simbolik yang melambangkan stratifikasi sosial yang memakainya. Warna yang cerah ini biasanya digunakan pada upacara syukuran atau Rambu Tuka, berbeda ketika upacara duka atau Rambu Solo, warnanya hitam.”
“Yang saya pakai ini hanya Lambing dan tidak menggunakan Kandaure, karena ada cerita mistis dari barang pusaka Kandaure yang bisa menghisap darah pemakainya jika tidak cocok, begitu yang saya dengar. Sebagai Baine Toraja, saya bangga menjadi Warna Negara Indonesia dan mendukung pengesahan RUU Masyarakat Adat.”
Dekan FEBI Dr. Hj. Darmawati, M.Hum. juga tampil anggun dan menarik dengan Baju Adat Bangka Belitung hingga berhasil meraih Juara III.
“Alhamdulillah bisa berkontribusi di acara HAB Ke-77 ini, cantik-cantik, tampan-tampan, menggunakan baju adat. Baju ini dari Bangka Belitung, busana hasil akulturasi budaya Arab, Melayu, dan Tionghoa. Motif bunga di baju ini sebagai lambang kesucian, keagungan rezeki, dan segala kebaikan. Baju adat yang saya pakai ini biasanya dipakai untuk pengantin atau acara kebesaran, namanya Baju Seting dan Kain Cual. Motif yang saya pakai ini floral, seperti dedaunan atau ranting yang menggambarkan kecintaan dan rasa syukur terhadap kekayaan alam.”
“Baju adat Bangka Belitung pernah dipakai Pak Presiden Joko Widodo waktu sidang tahunan MPR RI tahun 2022 kemarin, saya lihat anggun sekali, ternyata baju adat yang perempuan sangat cantik dengan warna merah dan kuning. Saya senang dan bangga lahir di tanah yang multikultural ini, semoga selalu lestari dan terjaga untuk generasi kedepan.” (humas/rh).