Kuliah Umum Penguatan Pendidikan Islam MBKM, PPs UIN Samarinda Undang GB Ilmu Perencanaan Pembelajaran UIN KHAS

SAMARINDA, UINSI NEWS,- Program Pascasarjana UIN Samarinda laksanakan Kuliah Umum bertemakan “Penguatan Pendidikan Islam MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)” dengan narasumber dari Guru Besar bidang Ilmu Perencanaan Pembelajaran yang juga merupakan Dekan FTIK UIN K.H. Akhmad Siddiq (KHAS) Jember Prof. Dr. Hj. Mukniah., M.Pd.I. di Kampus I UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Jl. Abul Hasan No. 3. Rabu (15/9/2021).

Kegiatan tersebut didampingi langsung oleh Direktur Pascasarjana Dr. H. M. Tahir. M.Pd. Dari pantauan media, turut hadir Dekan FUAD Dr. Hj. Noorthaibah. M.Ag. dan Unit satuan dari Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, dan Dosen.

“MBKM sendiri merupakan desain lanjutan dari penerapan kurikulum program studi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang berorientasi pada keutuhan capaian kompetensi pembelajaran, meliputi unsur sikap/tata nilai, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus,” tuturnya di ruang itu.

GB UIN Khas itu juga menyampaikan alasan penerapan MBKM.

“Penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sendiri didasarakan adanya tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, kompetensi dan keterampilan abad 21, hingga pentingnya perubahan dalam aktifitas perkuliahan. Dan di imasa pandemi ini tidak boleh mengeluh, resah, sedih bagaimana kita mengajarkan membimbing peserta didik di perguruan tinggi. Bagaimana cara memberikan penguatan-penguatan ajaran agama Islam yang salah satunya dengan MBKM ini,” imbuhnya.

Direktur Pascasarjana (PPs) Dr. Tahir sampaikan regulasi terkait MBKM.

“Sesuai regulasinya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dilakukan dengan penyiapan kurikulum sebagai wadah rekognisi pembelajaran mahasiswa yang merdeka. Kebebasan pembelajaran akan diatur sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah dijanjikan. Terkait kebijakan tersebut, dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2020 menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil atau tidak), berupa penyediaan kesempatan mengikuti kegiatan di luar perguruan tinggi, diitambah lagi aktifitas perkuliahan satu semester di luar program studi di kampus yang sama,” ungkap Direktur Pascasarjana (Pps) UINSI Samarinda.

“Kuliah aja kadang-kadang pakai kaos oblong dan layar video harus dinyalakan, itu adalah contoh hal mengajar dan adab kepada Peserta didik. Sebenarnya tidak boleh ada kata “TIDAK” dalam peningkatan mutu pendidikan Islam, mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam, menguatkan nilai2 ajaran Islam, apapun yang terjadi tetap memberikan yang terbaik untuk anak didik kita,” jelas Mukniah Dekan FTIK UIN jember. (humas/im/rh).